Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sujud Syukurku

12 Juli 2016   13:11 Diperbarui: 12 Juli 2016   13:14 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

biarkan angin menimang letihku

bersama desis takbir, tahmid, dan tahlilku

mengejar senyum-Mu hingga batas waktu

pada embun kuendapkan doaku

agar ia terbang mengejar dan bersujud di hadirat-Mu

hingga kau jemu

cukuplah kerling mata-Mu

itu pun jika Kau mau

akan kusimpan ia dalam relung kalbu

hingga lindap pada sajadah biru

dari bulu-bulu beludru

di mana kutambatkan kening

pada malam-malam bening

menyungkup bersama hening

dan dalam gerimis kuhamparkan tasbihku

syukurku atas segala rahmat yang tak lekang oleh waktu

tak kuhitung berapa jumlahnya karena aku kerap alpa

dan Kau tak pernah menggunakan kalkulator

untuk menghitung seberapa banyak syukurku

karena Kau juga tak pernah menghitung nikmat-Mu

yang kukunyah saban hari

bersama kerdip mata, embus napas, alir darah, denyut nadi

Tuhanku

ampunku untuk sujudku yang kerap berpacu bersama nafsu

Tanah Kusir, awal Ramadhan 1437H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun