di mana kutambatkan kening
pada malam-malam bening
menyungkup bersama hening
dan dalam gerimis kuhamparkan tasbihku
syukurku atas segala rahmat yang tak lekang oleh waktu
tak kuhitung berapa jumlahnya karena aku kerap alpa
dan Kau tak pernah menggunakan kalkulator
untuk menghitung seberapa banyak syukurku
karena Kau juga tak pernah menghitung nikmat-Mu
yang kukunyah saban hari
bersama kerdip mata, embus napas, alir darah, denyut nadi
Tuhanku
ampunku untuk sujudku yang kerap berpacu bersama nafsu
Tanah Kusir, awal Ramadhan 1437H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!