Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Pantang Atrét (Cerita Betawi #2: Épisode Nunung Dibawa Lari)

12 November 2015   12:31 Diperbarui: 12 November 2015   12:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Bang!”

“Mau diapain anak orang?”

“Gua tenggel! Dié belon kenal Rojali roman-romannya...”

“Jangan, Bang, jangaaaaaaan....!” Mpok Minah sambatan. “Abang bisa masup penjara, Bang!”

“Bodo amat!” berkata begitu, Bang Jali langsung mabur.
Beberapa saat kemudian, rumah Mpok Minah jadi ramé kedetangan para tetangga yang kepéngén tahu apa yang terjadi.

Bang Jali kendiri naék motor kaya’ orang kesétanan. Skuter bututnya jadi bebunyi gedumbrangan karena sebentar-sebentar ngantem poldur alias polisi tidur.

Tujuan Bang Jali yang pertama jelas, rumah kontrakan orangtua Dodit di Pondok Pinang.

“Salam likuuuuum....salam likuuuum....” Bang Jali beteréak begitu nyampe di rumah kontrakan orangtua Dodit.

Seorang perempuan tua nongol.

“Heh, Jamiah!” Bang Jali langsung menerkam Mpok Jamiah, ibunya Dodit.”Mana anak lu? Mana anak lu!?”

Mpok Jamiah roman-romannya belum ngerti apa yang sedang terjadi. Dia cuman bengong ngadepin Bang Jali yang lagi naék darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun