Mohon tunggu...
mardi yanto
mardi yanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis, ,Membaca, Berpikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Positif dan Kemerdekaan Murid

20 Agustus 2024   21:27 Diperbarui: 20 Agustus 2024   21:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Mardiyanto, M.Pd.

Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Sukoharjo

CGP Angkatan 11 Kab. Wonosobo

Merdeka itu artinya, tidak hanya terlepas dari perintah, akan tetapi juga cakap memerintah diri sendiri

                                                                                                     KI Hajar Dewantara

Jelas bahwa ada relevansi antara budaya positif dengan makna Merdeka menuru Ki Hajar Dewantara. Di dalam budaya positif, murid mematuhi aturan kelas, menaati peraturan sekolah bukan karena takut akan hukuman, bukan pula untuk berharap mendapatkan hadiah atau imbalan. Namun mereka menjalan peraturan kelas dan tata tertib sekolah karena muncul dari kesadaran dirinya. Artinya tidak ada orang yang memerintah, murid melaksanakan kewajiban dan tanggungjawab karena dorongan/motivasi internal di dalam dirinya. Murid juga sudah tidak dibelenggu oleh orang lain, ia tidak diperintah orang lain, namun ia mampu memetintah dirinya sendiri dengan baik. Itulah esensi dari sebuah kemerdekaan.

Nah, untuk mewujudkan murid yang merdeka, tidak sekadar berhenti pada tataran belajar materi, namun diwujudkan dalam bentuk aksi nyata di kelas. Aksi nyata tersebut bertujuan untuk mengaplikasan teori yang ada dengan kondisi real di lapangan yang sedang dihadapi murid sehingga lebih kontekstual dan bermakan.

Beberapa penerapan aksi nyata dalam tema budaya positif, yakni sebagai berikut.

Latar belakang

Penerapan disiplin positif dapat dilakukan dalam kegiatan dari awal murid masuk sekolah dan juga aktivitas dalam pembelajaran. Beberapa aktivitas yang perlu dikaji ulang untuk menciptakan esokistem disiplin positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun