Mohon tunggu...
Mardiatul zahra
Mardiatul zahra Mohon Tunggu... Psikolog - psychology

seorang perempuan yang memiliki tekad yang kuat untuk menggapai masa depannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak broken home terhadap psikis anak saat dewasa

17 Januari 2024   22:51 Diperbarui: 17 Januari 2024   22:59 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Solusi Untuk Mengatasi Dampak Broken Home pada psikoligis anak

            Beberapa anak dari keluarga broken home ditemukan mampu memiliki prestasi yang baik dan mampu tumbuh menjadi positif. Mereka mampu membangun resiliensi dalam menghadapi permasalahan keluarganya. Sebagimana terlihat dari keterangan informan dengan dorongan motivasi dari diri sendiri, prestasi belajarnya dapat ditingkatkan. Lebih lanjut, kita perhatikan pada subbagian duan dalam pembahasan, temuan ini sedikit kontradiktif. Hasil studi Abrantes & Casinillo (2020), Okafor & Egenti (2021) mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara prestasi akademik siswa dari rumah orang tua tunggal dan dua orang tua. Juga ditemukan bahwa masalah yang dihadapi oleh siswa dari rumah orang tua tunggal tidak mempengaruhi studi dan sikap belajar mereka.          

Hal yang harus diterapkan oleh orang tua untuk mengurangi dampak broken home terhadap anak:

  • Melakukan hal-hal positif seperti mendukung cita-cita atau kegiatan yang sedang dilakukan anak
  • Memberikan motivasi atau afiliasi bahwa kejadian ini bukan salah anak
  • Berusaha tetap melalukan tugas orang tua dengan memberi kasih sayang yang sama seperti saat orang tua masih bersama
  • Berusaha menjadi tempat curhat atau mengutarakan perasaan gelisah yang mereka alami.
  • Jangan pernah melibatkan masalah perpisahan orang tua kepada anak.

PENUTUP

  • Kesimpulan

            Dapat disimpulkan Perceraian atau keretakan rumah tangga memberikan dampak psikologis yang serius pada anak, yang dapat memengaruhi hubungan sosial dan kesejahteraan psikis mereka saat dewasa. Terdapat beragam dampak psikis pada anak yang terpengaruh oleh broken home, termasuk kesulitan dalam berinteraksi sosial, gangguan mental, kecemasan, prestasi pendidikan yang menurun, dan perasaan benci atau pemberontakan terhadap orang tua. Solusi dan Pendekatan yang dapat diterapkan untuk membantu anak-anak mengatasi dampak psikologis dari broken home, seperti memperbaiki hubungan dan komunikasi keluarga, serta tidak membatasi kegiatan yang bersifat positif, kreativitas dan ekspresi anak.

Daftar Pustaka

Aisyah, S. H., Bahiyah, K., Prasetiya, B., & Kusumawati, D. (2022). Dampak Psikologi Terhadap Kehidupan Anak Korban Broken Home. Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 75--81. https://doi.org/10.46773/alathfal.v3i2.485

Dagun, S. M. (2002). Psikologi Keluarga(cetakan kedua). Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Hasanah, M., & Maarif, M. A. (2021). Solusi Pendidikan Agama Islam Mengatasi Kenakalan Remaja Pada Keluarga Broken Home. Attadrib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 4(1), 39--49. https://doi.org/10.54069/attadrib.v4i1.130

Indah, N. (2022). Membuang hawa negatif dengan teknik self care pada keluarga broken home: studi kasus Rasanggaro Timur, Desa Matua. UIN Mataram.

Kartini, I. I., Listiawaty, T. N., & Rosita, T. (2019). Gambaran Motivasi Belajar Siswa Yang Mengalami Broken Home. FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling Dalam Pendidikan), 2(1), 9. https://doi.org/10.22460/fokus.v2i1.2971

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun