Bagaimana Prosesi Tradisi Sedulur Papat Limo Pancer ?
1. Ngapit Neptu, pelaksanaan upacara tradisi ini harus kelahiran orang yang didoakan. Seperti orang yang lahir pada hari selasa kliwon berarti tradisi tersebut dilakukan antara senin wage, selasa kliwon atau rabu legi atau dimana hari kelahiran orang tersebut ditempatkan.
2. Menyiapkan Sesajen, Jenang putih yang diletakkan sebelah timur, jenang abang atau merah yang diletakkan sebelah selatan, jenang kuning yang diletakkan di sebelah barat, jenang ireng atau hitam yang diletakkan di sebelah utara, sekul bucu rumpuk yang diletakkan di tengah-tengah, jenang bonang-baning diletakkan diantara sekul bucu rumpuk dan jenang kuning, welat kunir diletakkan di atas sekul bucu rumpuk dan bunga diletakkan diantara jenang ireng dan jenang putih.
3. Mendoakan Sesajen dengan menghadap ke arah timur karena manusia lahir menghadap arah timur.
4. Memakan Sekul Bucu Rumpuk yang berlambangkan agar hidup selamat tanpa gangguan didunia.
5. Mengubur Sesajen, Jenang putih diletakkan disebelah timur rumah, jenang abang atau merah diletakkan disebelah selatan rumah, jenang kuning diletakkan disebelah barat rumah dan jenang ireng atau hitam diletakkan di sebelah utara rumah. Arti dari sesajen yang dikubur ini adalah untuk mengembalikan manusia pada asalnya yaitu tanah.
Pemberian sesajen juga biasanya disertai dengan puasa weton sedulur papat limo pancer.
Makna simbol sesajen dalam tradisi sedulur papat limo pancar yaitu :
1. Jenang putih, Menurut Imam Baehaqie (2014:184) jenang itu sama dengan jenengake yang melambangkan saudara tua dari bapak atau ibu. Jenang putih ini melambangkan bapak dan dimaksudkan untuk menghormati saudara yang berada di arah timur atau air (Kakang kawah)
2. Jenang abang atau merah, Imam Baehaqie (2014:184) jenang abang melambangkan ibu darah menstruasi dan untuk menghormati sedulur yang berada di arah selatan atau api (Getih).