Saat cemas datang dan terasa mengganggu, Sahabat bisa melakukan relaksasi. Relaksasi merupakan salah satu teknik untuk memanipulasi emosi melalui olah tubuh, Saat cemas, biasanya tubuh akan terasa tegang dan nafas menjadi lebih cepat. Dengan menarik nafas panjang, menahan, lalu menghembuskannya perlahan-lahan, Sahabat bisa menjadi lebih tenang. Demikian halnya dengan melakukan peregangan otot untuk mengurangi ketegangan tubuh.
3. Memperbaiki pikiran negatif
Cemas biasanya dibarengi dengan kemunculan pikiran-pikiran negatif. Untuk mengatasinya, Sahabat bisa mencari informasi-informasi yang valid untuk mengetahui apakah pikiran-pikiran yang muncul itu nyata atau tidak. Kurangi juga asupan informasi-informasi negatif yang dapat meningkatkan kecemasanmu, misal cemas akan pandemi, sebaiknya tidak mencari informasi akan jumlah pasien meninggal, tingkat keparahan, dll. Untuk mengimbangi, Sahabat boleh kok menyelingi dengan hal-hal yang lucu, indah, dan menghibur.
4. Modifikasi perilaku yang lebih baik
Saat cemas, biasanya orang akan menjauhi sumber kecemasannya. Akan tetapi, bila terus menghindar, tingkat kecemasan malah akan makin tinggi. Oleh karena itu, Sahabat perlu belajar untuk menghadapi kecemasan dengan membentuk perilaku yang lebih baik. Misalnya Sahabat grogi bila bicara di depan umum, maka akan lebih baik untuk berlatih presentasi dan menyiapkan materi sebaik-baiknya sebelum tampil, alih-alih menolak tiap diminta bicara depan umum.
5. Fokus pada saat ini
Manusia tidak bisa mengetahui masa depan, tapi manusia bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi yang menantang. Oleh karena itu, dengan fokus pada apa yang Sahabat miliki saat ini dan fokus pada hal-hal yang bisa diupayakan, kita akan lebih mampu mengelola kecemasan-kecemasan yang muncul.
     Manusia diciptakan Tuhan dengan alarm tanda bahaya, berupa rasa takut dan cemas. Sebagai cara agar manusia menjadi waspada dan tergerak untuk mengembangkan diri. Kecemasan tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dikelola. Dengan membersamai kecemasan, manusia bisa belajar untuk mengembangkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan situasi baru maupuh menghadapi tantangan-tantangan yang muncul.
     Nah, Sahabat, yuk kita belajar untuk mengelola kecemasan! Kamu bisa menerapkan tips-tips di atas saat kecemasan datang. Akan tetapi, Sahabat juga sebaiknya berkonsultasi pada psikiater maupun psikolog secara tatap muka di fasyankes dekat tempat tinggalmu, bila kecemasan yang kamu rasakan terlalu kuat dan sangat mengganggu.
Sumber referensi :
Fauziah, F & Widuri, W. 2005. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. UI Press : Jakarta