Dari pada melarang lalu ananda malah mencuri-curi kesempatan, akan lebih baik bila ayah-bunda mendampingi selama ananda menikmati tayangan idolanya.
Ayah-bunda bisa menanyakan pikiran dan perasaan ananda selama mendengarkan lagu-lagu idolanya maupun menonton video musik serta tayangan-tayangan yang memuat idola ananda.
Idolaku, semangatku
Jangan langsung menghakimi idola ananda dari penampilan luarnya ya, tapi coba yuk menggali aspek positif yang bisa ditanamkan pada ananda, terkait idolanya.
Seperti BTS yang mengkampanyekan gerakan untuk Love Yourself, Demi Lovato yang berhasil mengatasi depresi dan aktif berkampanye melawan body shaming, Taylor Swift yang mengubah patah hatinya menjadi lagu, artis-artis K-Pop yang berjuang untuk bisa debut, serta berbagai aksi-aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh para idola.
Ayah-bunda bisa menggunakan aspek positif tersebut untuk menyemangati ananda agar mencontoh perilaku baik idolanya. Saat ananda mulai malas-malasan mengerjakan PR, bisa banget loh ayah-bunda bilang,
“Ayo, kata RM kan ARMY harus rajin belajaaaarrrr”
Selain itu, ayah-bunda juga bisa menggunakan idola untuk memotivasi anak dalam belajar, seperti menambah uang saku untuk membeli merchandise bila nilai ujiannya naik, membelikan perangkat audio yang lebih bagus bila ananda lulus skripsi tepat waktu, dll. Ananda pasti akan lebih bersemangat demi idolanya!
Ngidol Bersama
Setiap orang bisa punya kesukaan yang berbeda. Demikian juga orangtua dan anak. Dari pada membanding-bandingkan idola ayah-bunda dengan idola ananda, yang beda zaman dan beda selera, lebih baik ngidol bersama.
Ayah-bunda bisa kenalkan kerennya Bon Jovi, Prince, atau enaknya lagu-lagu Kahitna, tapi juga jangan malu untuk bergoyang dengan lagu-lagu BTS maupun Blackpink bersama ananda. Jadi orangtua itu tidak harus kaku kok! Have fun! :)