Mohon tunggu...
Mardiana
Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Menulislah, walau sebait kata

Menuangkan segala dibenak menjadi tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kekasih Ayah adalah Guruku (Bagian 3)

5 November 2020   07:03 Diperbarui: 5 November 2020   07:06 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ibu, pergi menyusul Bapak" jelasnya

kemudian, Aku berlari ke Garasi dan Ku lihat mobil Ibu tidak ada disana. Buru-buru Ku nyalakan motor untuk mencari Ibu.

Malam semakin dingin, dan Aku sudah mutar-mutar mencari Ibu tapi tidak ku temukan juga. Aku telpon Ibu berkali-kali tapi tidak ada jawaban, Ku coba menghubungi Ayah tetapi Handphonenya tidak aktif.

Ibu, dimana engkau?

Tuhan, kenapa kehidupan orang tuaku seperti ini?

Aku mulai lelah dan berhenti di sebuah taman, di tempat ini Ibu sering membawaku bermain sewaktu kecil dulu. Ku rebahkan tubuh ini di sebuah bangku panjang, sambil menatap langit dan rembulan yang malu dan bersembunyi dibalik awan. Lalu mataku terpejam, dan entah apa yang terjadi di alam ini, entah bagaimana dengan Ibu? Dan kemana Ayah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun