Aku benar-benar tergoda, dan ingin sekali memilikinya. Diriku sangat yakin Guru cantik itu pasti menerima cintaku, Karena Aku tampan.Â
Disekolah, banyak cewek-cewek  yang mengutarakan cintanya. Tetapi Aku tak pernah merespon, Apalagi saat Aku berada di lapangan basket, mereka mulai mencari perhatian padaku, sambil teriak-teriak sebut namaku dan Aku tetap cuek saja.
Sekarang, justru Aku tergila-gila dengan seorang wanita yang telah memberikan ilmunya untukku. Ia adalah pengganti orang tua kedua saat disekolah, tetapi Aku telah berani mencintainya.
Ketika Aku sedang asyik menghayalkan Guru cantik itu, tiba-tiba seperti suara peperangan telah terjadi, suara ledakan bom dimana-mana, kemudian suara jeritan dan suara jatuhnya perabotan isi rumah.
Aku mulai curiga, pasti Ayah sudah kembali dan perang ini terjadi lagi. Kenapa Aku tak mendengar suara mesin mobil Ayah? Apa karena terlenanya Aku dalam lamunan? Entahlah.Â
kemudian Aku berlari ke lantai bawah, benar saja dengan apa yang Aku dengar tadi. Ini lebih parah dari biasanya. Semuanya berantakan, tetapi Aku tak melihat Ibuku. Dimana Dia? Aku berjalan sangat sangat hati-hati, karena dimana-mana pecahan kaca.
Ku lihat di kamarnya tidak ada, kamar ini pun sama berantakannya. Bahkan isi lemari telah muntah kemana-mana.
"Bik, bik..." Aku berteriak memanggil pembantu.
Pembantuku berlari tergopoh-gopoh
"Ya den Rio, mau cari Ibu?" Tanyanya. Sepertinya dia sudah tau Aku akan menanyakan itu padanya.
Aku menganggukkan kepala.