Mohon tunggu...
Mardiana
Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Menulislah, walau sebait kata

Menuangkan segala dibenak menjadi tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kekasih Ayah adalah Guruku

4 November 2020   07:06 Diperbarui: 4 November 2020   08:18 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Ibu minta tolong belikan sari kurma"

Aku menganggukkan kepala, dan beranjak dari kasurnya. Kemudian Aku ke dapur dan bilang ke pembantu dirumah Kami bahwasanya aku pergi ke toko.

Setelah berkeliling Aku mencari pesanan Ibu, akhirnya ada juga di toko Berkah. Saat ku langkahkan kaki keluar toko, ku lihat seorang wanita sedang berdiri di depan toko itu. Aku mengenalinya, walau hanya dari belakang Aku melihatnya, tetapi Aku sangat yakin Dia Guru cantik itu.

"Malam, Ibu cantik" ku beranikan diri menyapanya.

"Eh kamu Rio, ngapain disini?" 

"Ni lagi beli sesuatu" Aku sambil menunjukan kantong asoy berwarna hitam.

" Ibu cantik, lagi ngapain disini? Udah malam lho Bu, Nungguin seseorang ya?" Tanyaku

"Ah nggak" jawabnya 

Sepertinya Ia sedang berbohong padaku. Aku berpura-pura saja pergi duluan meninggalkannya. Tetapi saat ku coba menyalakan motor Ninja kesayangan, tiba-tiba Ia menghampiri ku dan menawarkan dirinya untuk diantar pulang.

Oh Tuhan, senangnya Aku bisa membonceng wanita cantik ini. Aku senyum-senyum diatas motor, saking bahagianya. Sesaat kemudian tangan wanita itu memegang pinggang ku, dag Dig dug Der rasanya mau lepas jantungku. 

Mungkin Ia mencoba memberanikan diri saja untuk bergantung di pinggang ku, kalian pasti tau kan motor Ninja itu seperti apa? Sudah pasti Ia takut jatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun