A. Pendahuluan
Membaca merupakan sebuah proses yang dijalankan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui kata-kata maupun bahasa tulis. Â Dalam proses menulis terdiri atas kesatuan dalam pandangan dan makna kata secara individual akan dapat diketahui (Hodgson dalam Tarigan (2008:7).
Kemampuan membaca adalah suatu kecepatan membaca dan pemahaman isi dalam bacaan secara menyeluruh. Penilaian atas kemampuan membaca ini ialah aspek-aspek penyajian yang dimanfaatkan untuk meningkatan motivasi dari si pembaca. Langkah yang diterapkan mulai dari memahami informasi maupun penjelasan serta latihan yang sungguh-sungguh diharapkan dapat mencapai kemahiran dalam membaca.
Permasalahan yang banyak muncul pada saat pembelajaran, ialah siswa banyak yang belum mampu mencapai ketuntasan KKM. Hal tersebut ditunjukkan bahwa soal-soal ujian yang dibuat sulit untuk dipahami dan dianalisis oleh siswa. Tanpa kemahiran membaca yang tinggi seorang siswa akan sulit membaca soal dan sering terkecoh untuk menjawab soal-soal tersebut.
Penulisan astikel ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan mahir membaca siswa SMP, mendeskripsikan kemahiran membaca pemahaman dalam menjawab pertanyaan sesuai bacaan, mengemukakan gagasan utama dalam bacaan, menyimpulkan isim menentukan tema bacaan, mengemukakan sifat/watak tokoh, serta dapat mengemukakan amanat.
B. Isi
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data data penelitian ini dengan cara observasi melalui penelelitian sebelumnya, dimana tes membaca pemahaman adalah tes menguji pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang dilaksanakan secara tertulis. Penelitian pada artikel ini tergolong Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dalam upaya meningkatkan minat baca siswa sekolah, khususnya pada siswa SMP melalui gerakan literasi sekolah dengan pojok baca asri dan perpustakaan dinding.
Penelitian dimulai dengan refleksi awal siklus untuk mengetahui kondisi awal sebelum tindakan penelitian dilakukan. Pada tindakan siklus kesatu tersebut dilakukan definisi masalah dilanjutkan dengan pelaksanaan di lapangan, dirumuskan hipotesisnya, dikembangkan hipotesis tersebut, diimplementasikan, dievauasi dari hasil yang didapat dan evaluasi diterapkan. Langkah-langkah pada siklus kedua sama dengan yang di siklus kesatu yaitu dimulai dengan adanya suatu permasalahan yang baru, didefinisikan masalahnya, dibuat hipotesisnya direvisi, selanjutnya dilakukan implementasi di lapangan, dievaluasi. Demikian berlanjut sampai menemukan hasil yang sesuai tujuan yang direncanakan.
Penelitian tindakan sekolah yang dilakukan sudah terjadwal. Dalam penelitian ini, instrumen yang dipakai sebagai pengumpulan data adalah angket/kuisioner minat baca siswa. Kuisioner disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dari beberapa butir pernyataan. Agar tidak membingungkan dan memudahkan siswa menjawab pernyataan dalam instrumen ini semuanya kalimat positif. Data hasil penelitian tindakan sekolah ini dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi/kuesioner minat baca siswa yang diisi oleh siswa pada setiap akhir siklus.
Â
C. Penutup / Kesimpulan