Mohon tunggu...
Marcylina Echi
Marcylina Echi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Farmasis dalam Menyongsong Indonesia Sehat 2025

17 Januari 2018   04:54 Diperbarui: 17 Januari 2018   04:59 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seperti pada judul di atas, dapat kita ketahui bahwa untuk menyongsong Indonesia Sehat 2025 pastinya di butuhkan kerja sama dari berbagai pihak baik dari masyarakat maupun dari bidang kesehatan. Mengapa ? Karena setiap individu  bertanggung jawab terhadap kesehatan diri masing-masing. Tidak ada seorang pun yang menginginkan sakit , tetapi sakit menginginkan seseorang. Jadi kita sebagai individu yang sadar akan "mencegah lebih baik dari pada mengobati" harus memulai membangun kesadaran dari diri sendiri untuk selalu menerapkan hidup sehat. Dan akhirnya dapat mengajak orng lain dan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat .

Mencegah memang lebih baik dari pada memperbaiki tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa setiap manusia pasti memiliki batasan, sehingga hal normal jika kita bisa terserang sakit walaupun sudah menerapkan pola hidup sekalipun karena "sakit menginginkan seseorang"

Salah satu bidang kesehatan yang juga memiliki peran penting dalam menyongsong Indonesia sehat 2025 adalah bidang farmasi. Sayangnya masyarakat Indonesia masih awam dengan peran sebenarnya dari seorang farmasis. Farmasi sendiri merupakan salah satu jurusan yang sangat amat sibuk dengan rutinitasnya saat di bangku perkuliahan terlebih lagi untuk memasuki jurusan farmasi di sebuah universitas negeri tentunya tidak mudah karena banyak saingan di seluruh Indonesia yang juga berminat menjadi seorang farmasis nantinya

 Biarpun terkenal sibuk farmasis masih di anggap hanya si pembuat obat dan juga selalu di pandang satu tingkat di bawah profesi dokter, sehingga masih banyak orang yang berkata "ih kenapa ambil farmasi?" "kenapa gak sekalian ambil dokter,tanggung kalau Cuma di suruh suruh buat obat" dll. Saya tidak bermaksud menyindir siapapun karena itu adalah kenyataan yang saya alami saat akhirnya memilih dan  di nyatakan lolos di jurusan farmasi.

Sebenarnya dalam bidang kesehatan menurut saya tidak ada yang tingkat tinggi maupun rendah karena setiap bidang memiliki perannya masing-masing dan pastinya saling berikatan dan membutuhkan satu sama lain.

Membahas tentang peran farmasis dalam menyongong Indonesia sehat 2025 kita perlu mengetahui apa itu farmasi. Farmasi sendiri merupakan sebuah ilmu kesehatan dimana ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan kesehatan serta ilmu kimia. profesi farmasi ini meliputi kegiatan di bidang , penemuan obat,pengembangan, produksi,pengolahan, peracikan yang berkaitan dengan obat

Seorang farmasis harus selalu dapat menyesuaikan ilmu dengan zaman yang terus berkembang, karena kemungkinan penyebab penyakit yang mungkin saja sudah mulai kebal(resisten) terhadap obat yang di berikan sehingga sebagai seorang farmasis harus bisa terus berinovasi mencari dan menemukan obat yang sangat manjur dengan efek samping yang paling kecil.

Menjadi seorang farmasis yang handal dan terbaik tidak di dapatkan dengan semudah membalikkan telapak tangan, kita sadar bahwa di dalam dunia kesehatan obat merupakan hal pokok dan penting yang harus di konsumsi pasien jika ingin sembuh dari sakitnya. Dan orang yang bertanggung jawab membuat dan mengawasi obat itu adalah seorang farmasis sehingga tentunya di butuhkan seorang farmasis yang handal yang dapat terus berinovasi. Masalahnya obat yang merupakan produk yang bisa membuat sembuh dan sehat ini merupakan racun jika tidak di konsumsi dengan dosis yang tepat dan cara pemakaian yang tepat.

Lalu jika anda bertanya bagaimana obat bisa kita konsumsi dengan aman kalau itu adalah racun ? jawabannya adalah anda harus berkonsultasi dengan seorang apoteker. Mengapa ? karena seorang apoteker merupakan spesialis obat yang mengerti tentang penggunaan obat dan bagaiamana efek sampingnya dan bagaimana penanganan obat yang tepat. Sama seperti pasien yang mengkonsultasi penyakitnya kepada dokter, sebaiknya seorang pasien juga mengkonsultasikan obat yang akan di minum dengan seorang apoteker , karena bagaimana pun seorang apoteker telah terdidik selama kurang lebih 5 tahun untuk dapat meracik obat

Melalui artikel ini semoga masyarakat dapat mulai mencoba untuk bekonsultasi juga kepada seorang apoteker saat akan mengkonsumsi obat, dengan bertanya efek samping apa saja yang mungkin di timbulkan atau ada pertanyaan lainnya yang mungkin ingin di tanyakan, karena sebenarnya spesialisnya sebuah obat adalah seorang apoteker dan anda tentunya harus bertanya pada ahlinya.

Melihat peran penting seorang farmasis yang menjadi salah satu bagian penting untuk mendukung suksesnya Indonesia sehat 2025 para farmasis telah di didik dimulai dari bangku perkuliahan . Jika anda melihat kesibukan seorang farmasis yang sedang kuliah mungkin anda anda akan terkejut. Untuk yang melihat saja akan terkejut apalagi dengan mahasiswa farmasi yang menjalaninya, di farmasi seornang farmasis muda pasti akan di tuntutu untuk "gercep" alias gerak cepat karena harus bisa menyesuaikan antara perkuliahan,lab,dan kegiatan lainnya.

orang-orang pasti akan berpikir mengapa anak farmasi sangat sibuk padahal Cuma hanya akan membuat obat? ini adalah pemikiran yang salah, karena sebagai seorang anak jurusn farmasi obat itu tidak hanya sekedar di buat tetapi juga di pelajari struktur kimianya,bagaimana obat itu bekerja di dalam tubuh, berapa lama waktu yang di perlukan tubuh sehingga obat ini perlu di cerna, berapa dosis yang tepat jika ingin di berikan kepada pasien sehingga tidak banyak menimbulkan efek samping, apa saja obat alternatife lain yang mungkin sama khasiatnya . \

Sebagai anak farmasi kami sadar bahwa kami sedang berhadapan dengan racun. ingat obat adalah racun jika tidak di gunakan sebagaimana mestinya karena setiap obat pasti memiliki efek samping. Karena berhadapan dengan racun ini kami di ajarkan dengan benar-benar teliti sambil meneliti di laboratorium sehingga kelak jika kami telah berhasil menjadi seorang apoteker kami dapat menerapkan ilmu kami sebagaimana mestinya dan dengan sebaik-baiknya.

Sebagai seorang farmasis kami tidak hanya belajar tentang obat , obat , dan obat.

Seorang farmasis pasti juga akan di ajarkan tentang etika sejak mereka masih menjadi mahasiswa baru, bisa di bayangkan bagaimana seorang farmasis bekerja dengan segala rutinitasnya?

Terdapat nine star farmasi yaitu

  • Care-Giver : Dimana seorang farmasi / apoteker dapat memberikan pelayanan kefarmasian, serta dapat berinteraksi langsung dengan pasien yang meliputi klinik,analitik,tehnik dll.
  • Decision-Maker : Seorang farmasi / apoteker mampu menetapkan sebuah keputusan terkait bidangnya di bidang kefarmasian
  • Communicator : Seorang farmasi/apoteker harus mempunyai keterampilan komunikasi yang baik , sehingga pelayanan kefarmasian dapat berjalan dengan baik
  • Manager : Seorang farmasi/apoteker merupakan sebuah pengelola di berbagai aspek farmasi sehingga harus di tunjang dengan kemampuan manajemen yang baik
  • Leader : Seorang farmasis / apoteker harus bisa menjadi seorang pemimpin untuk memastikan terapi berjalan dengan aman,efektif dan rasional
  • Life-LongLearner : Di sini seorang farmasis / apoteker harus memiliki semangat belajar sepanjang waktu, karena obat,penyakit,dan terapi selalu berkembang . sehingga peng update-an pengetahuan dan kemampuan dari seorang farmasis/apoteker sangatlah penting
  • Teacher : Seorang Farmasis juga dituntut untuk dapat mendidik generasi selanjutnya baik dengan cara menjadi guru atau dosen  maupun dengan menyampaikan informasi kepada masyarkat
  • Research : Seorang farmasi/apoteker merupakan seorang peneliti
  • Entrepreneur :   Seorang Farmasi di harapkan mampu terjun menjadi wirausaha dalam mengembangkan kemandirian serta dapat membantu mensejahterakan rakyat.

 Seorang farmasis bukan merupakan profesi yang harus di anggap rendah, dengan segala ilmu yang telah di dapatkan melalui berbagai proses seorang farmasis yang layak adalah mereka yang sekarang sudah di tempatkan di berbagi tempat tenaga kesehatan, dan juga mereka yang sedang membuat dirinya layak untuk melayani masyarakat. Menuju Indonesia Sehat 2025 harus di wujudkan dengan kerja sama dari berbagai pihak, tidak hanya sebagai wacana tetapi untuk di wujudkan secara nyata. Masyarakat yang dapat menyukseskannya dengan terus menerapkan pola hidup sehat dan dapat bekonsultasi dengan dokter dan juga seorang farmasis untuk bertanya tentang seputar kesehatan.

Sebagai Seorang farmasis yang bijaksana mengabdi kepada bangsa untuk kesejahteraan masyarakat merupakan tugas utama dan mulia , sekalipun masih belum terlalu di pandang oleh masyarakat seorang farmasis turut berperan dalam menyongsong Indonesia sehat 2025 tetapi sebelum itu semua, seorang farmasis harus dapat sabar dan tetap tenang dalam menjalani sebuah proses yang di hadapi di mulai dari bangku perkuliahan hingga nanti akan mengabdi kepada masyrakat. Seorang farmasis harus bisa tidak hanya kerja di belakang layar tetapi juga dapat menampakkan dirinya dengan selalu siap sedia memberikan informasi tentang obat yang di butuhkan oleh pasien sehingga setiap tenaga kesehatan dapat berjan beriringan sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun