Mohon tunggu...
Marcylina Echi
Marcylina Echi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Farmasis dalam Menyongsong Indonesia Sehat 2025

17 Januari 2018   04:54 Diperbarui: 17 Januari 2018   04:59 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

orang-orang pasti akan berpikir mengapa anak farmasi sangat sibuk padahal Cuma hanya akan membuat obat? ini adalah pemikiran yang salah, karena sebagai seorang anak jurusn farmasi obat itu tidak hanya sekedar di buat tetapi juga di pelajari struktur kimianya,bagaimana obat itu bekerja di dalam tubuh, berapa lama waktu yang di perlukan tubuh sehingga obat ini perlu di cerna, berapa dosis yang tepat jika ingin di berikan kepada pasien sehingga tidak banyak menimbulkan efek samping, apa saja obat alternatife lain yang mungkin sama khasiatnya . \

Sebagai anak farmasi kami sadar bahwa kami sedang berhadapan dengan racun. ingat obat adalah racun jika tidak di gunakan sebagaimana mestinya karena setiap obat pasti memiliki efek samping. Karena berhadapan dengan racun ini kami di ajarkan dengan benar-benar teliti sambil meneliti di laboratorium sehingga kelak jika kami telah berhasil menjadi seorang apoteker kami dapat menerapkan ilmu kami sebagaimana mestinya dan dengan sebaik-baiknya.

Sebagai seorang farmasis kami tidak hanya belajar tentang obat , obat , dan obat.

Seorang farmasis pasti juga akan di ajarkan tentang etika sejak mereka masih menjadi mahasiswa baru, bisa di bayangkan bagaimana seorang farmasis bekerja dengan segala rutinitasnya?

Terdapat nine star farmasi yaitu

  • Care-Giver : Dimana seorang farmasi / apoteker dapat memberikan pelayanan kefarmasian, serta dapat berinteraksi langsung dengan pasien yang meliputi klinik,analitik,tehnik dll.
  • Decision-Maker : Seorang farmasi / apoteker mampu menetapkan sebuah keputusan terkait bidangnya di bidang kefarmasian
  • Communicator : Seorang farmasi/apoteker harus mempunyai keterampilan komunikasi yang baik , sehingga pelayanan kefarmasian dapat berjalan dengan baik
  • Manager : Seorang farmasi/apoteker merupakan sebuah pengelola di berbagai aspek farmasi sehingga harus di tunjang dengan kemampuan manajemen yang baik
  • Leader : Seorang farmasis / apoteker harus bisa menjadi seorang pemimpin untuk memastikan terapi berjalan dengan aman,efektif dan rasional
  • Life-LongLearner : Di sini seorang farmasis / apoteker harus memiliki semangat belajar sepanjang waktu, karena obat,penyakit,dan terapi selalu berkembang . sehingga peng update-an pengetahuan dan kemampuan dari seorang farmasis/apoteker sangatlah penting
  • Teacher : Seorang Farmasis juga dituntut untuk dapat mendidik generasi selanjutnya baik dengan cara menjadi guru atau dosen  maupun dengan menyampaikan informasi kepada masyarkat
  • Research : Seorang farmasi/apoteker merupakan seorang peneliti
  • Entrepreneur :   Seorang Farmasi di harapkan mampu terjun menjadi wirausaha dalam mengembangkan kemandirian serta dapat membantu mensejahterakan rakyat.

 Seorang farmasis bukan merupakan profesi yang harus di anggap rendah, dengan segala ilmu yang telah di dapatkan melalui berbagai proses seorang farmasis yang layak adalah mereka yang sekarang sudah di tempatkan di berbagi tempat tenaga kesehatan, dan juga mereka yang sedang membuat dirinya layak untuk melayani masyarakat. Menuju Indonesia Sehat 2025 harus di wujudkan dengan kerja sama dari berbagai pihak, tidak hanya sebagai wacana tetapi untuk di wujudkan secara nyata. Masyarakat yang dapat menyukseskannya dengan terus menerapkan pola hidup sehat dan dapat bekonsultasi dengan dokter dan juga seorang farmasis untuk bertanya tentang seputar kesehatan.

Sebagai Seorang farmasis yang bijaksana mengabdi kepada bangsa untuk kesejahteraan masyarakat merupakan tugas utama dan mulia , sekalipun masih belum terlalu di pandang oleh masyarakat seorang farmasis turut berperan dalam menyongsong Indonesia sehat 2025 tetapi sebelum itu semua, seorang farmasis harus dapat sabar dan tetap tenang dalam menjalani sebuah proses yang di hadapi di mulai dari bangku perkuliahan hingga nanti akan mengabdi kepada masyrakat. Seorang farmasis harus bisa tidak hanya kerja di belakang layar tetapi juga dapat menampakkan dirinya dengan selalu siap sedia memberikan informasi tentang obat yang di butuhkan oleh pasien sehingga setiap tenaga kesehatan dapat berjan beriringan sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun