Kesederhanaan pesta rakyat ini seolah-olah menunjukkan bahwa dalam kesunyian dan kesederhanaan itu ada harapan yang dibawa rakyat untuk calon pemimpin yang dipilihnya.Â
Tanggung Jawab Saat Negara Memanggil
Salut dengan para petugas TPS. Dalam waktu yang singkat, hanya semalam (kurang lebih) lokasi pesta itu dipersiapkan dengan baik. Segala properti penting dijaga dan dikawal dengan baik sampai pagi tadi dilakukan pemilihan.
Tak ketinggalan tenda kecil, kursi-kursi dan stop site yang akan disinggahi para pemilih disusun, ditandai, dan dirapihkan. Spotless guna memastikan kelancaran acara hari ini.Â
Dari semalam atau beberapa hari sebelum hari H, tentu para petugas melakukan banyak koordinasi, mengawal, mengantar dan menyiapkan segala keperluan kelancaran acara hari ini.Â
Sudah tentu dalam mengumpulkan banyak kepala, ada ketegangan, dan insiden-insiden kecil yang terjadi diantara merka, mungkin juga ada kesalahpahaman dan miskomunikasi yang terjadi sehingga butuh kesabaran ekstra dan jalinan komunikasi yang baik sehingga tidak menjadi sandungan dalam melakukan tugas dan tanggungjawab mereka hari ini.
Perjalanan dari rumah menuju TPS lebih kurang 10 menitan dengan kendaraan jika macet. Saat tiba, dengan ramah, penuh senyuman, petugas sigap membantu proses yang diperlukan dari pencocokan data,mendapatkan surat suara yang akan dicoblos sampai pencelupan jari di tinta.
Sulit membayangkan jika para petugas ini lebih memetingkan kepentingan pribadi dibanding tugas negara yang diemban. Tentunya akan berdampak saat mereka bertugas di hari ini.Â
Begitu juga dengan para pemilih yang sudah mempersiapkan diri, bangun pagi, menyelesaikan atau mungkin menunda sementara urusan dapur yang saat sampai di TPS, tidak mendapatkan pelayanan yang ramah. Bisa-bisa niat coblos jadi batal atau rusuh kecil di TPS.
Keadaan tadi hanya gambaran saja jika memang kepentingan pribadi diutamakan terlebih dulu. Namun hal yang digambarkan itu tidaklah terjadi.
Rasa-rasanyapun, terlepas dari beragam peristiwa yang terjadi sebelum hari pemilihan ini, semua dikesampingkan. Karena saat negara memanggil, sebagai warga kita semua sigap dan terpanggil untuk terlibat membela kepentingan bangsa dan negara, sebagai bentuk tanggungjawab moral bagi negara yang dicintai bersama.