Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Istilah Kota Pelajar Masih Relevankah?

6 Juli 2022   11:39 Diperbarui: 6 Juli 2022   11:45 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari bentrok tersebut beberapa orang menjadi korban dengan luka sabetan senjata tajam. Buntutnya masing-masing kelompok kembali saling serang sehingga sempat menghambat aktifitas masyarakat di daerah Babarsari, Yogyakarta.

Melihat kiriman foto korban, aduh sungguh seram dan banyak narasi-narasi yang kesannya sungguh mencekam, seolah-olah Yogyakarta sedang terjadi kerusuhan besar.

Ikon terkenal Yogyakarta/By Hendra Nurdiyanysah/Sumber:img.antaranews.com
Ikon terkenal Yogyakarta/By Hendra Nurdiyanysah/Sumber:img.antaranews.com

Kota Pelajar apakah Relefan Label Tersebut?

Inilah pertanyaan utama, apakah masih relefan label Kota Pelajar disematan pada Yogyakarta?

Saat awal masuk kuliah di tahun 2011, Yogyakarta dipilih karena alasan kondisinya yang aman, nyaman dan tentram.

Saat itu mencari kos-kosan bukan pekerjaan sulit karena pemilik kosan menerima para pendatang dengan tangan terbuka.

Mahasiswa yang menghabiskan malam mingguan dengan jalan-jalan di Alkid (Alun-Alun Kidul Kraton Yogyakarta), Malioboro, family karaoke, dan kafe-kafepun tidak dihantui dengan suasana mencekam.

Tapi akhir-akhir ini suasana tersebut seolah-olah mulai pudar. Peristiwa pembacokan jalanan yang dikenal dengan sebutan "klitih" (bukan klitih dalam pengertian asli bahasa Jawa), pengeroyokan dan yang paling anyar bentrok dua kelompok di Babarsari seakan-akan membaurkan citra Yogyakarta sebagai Kota Pelajar.

Kota Pelajar umumnya merupakan kota dengan berbaurnya para pelajar yang study di kota tersebut. Pelajar punya kesan terpelajar, pemikir, cukup dewasa dan bijak serta mampu mengontrol emosi dan mengedepankan diskusi ketimbang kekerasan.

Perlu dipertanyakan ulangkah label tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun