Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perubahan Iklim dan Perempuan: Bagaimana Iklim Menyulitkan Kehidupan Perempuan

6 Juli 2022   08:34 Diperbarui: 6 Juli 2022   08:51 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Women and Climate Change/Sumber: www.createaction.org

Sementara itu ketika hujan dan volume air berlebihan, banjir merendam kawasan pertanian dan lagi-lagi gagal panen.

Gagal panen beberapa komoditas pertanian punya hubungan dengan ketersediaan nutrisi yang diperlukan perempuan pada umumnya apalagi jika dalam kondisi hamil.

Asupan nutrisi selama masa kehamilan menjadi penting guna perkembangan sang buah hati yang dikandung. Tak sedikit bayi yang lahir premature, atau mengalami kelainan tertentu karena asupan nutrisi yang kurang ketika masa kehamilan.

Dengan kata lain, gagal panen karena perubahan iklim mendatangkan kerawanan pangan dan berujung malnutrisi pada perempuan.

Belum lagi kasus-kasus yang dilaporkan oleh lembaga internasional di beberapa negara seperti hewan ternak ditukar dengan anak perempuan, membeli ikan dengan uang dan dengan seks, dimana peristiwa memilukan ini terjadi di Kenya menurut laporan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Perempuan membawa air di dalam wadah dengan kepala/By Amit Dave/Reuters/Sumber: scroll.in
Perempuan membawa air di dalam wadah dengan kepala/By Amit Dave/Reuters/Sumber: scroll.in

Kerasnya Perubahan Iklim Terhadap Perempuan

India, dengan populasi manusia terpadat di dunia merupakan negara berkembang yang mana sekitar 80% perempuannya terlibat aktif bekerja di sektor pertanian.

Sektor pertanian seperti diketahui merupakan sektor yang secara langsung terdampak akibat perubahan iklim.

Perubahan iklim dan contoh kasus yang terjadi di India itu memperlihatkan bahwa perempuan adalah pihak yang rentan akibat perubahan iklim.

Sebab kondisi iklim yang ekstrim jelas mengancam produksi pertanian tempat mereka bekerja untuk menambah pengahasilan keluarga membebani mereka belum lagi barus ditambah dengan beban mental saat hamil, pascabersalin dan menjaga anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun