Sesibuk apa nanti ketika merantau untuk kuliah, jangan lupa bahwa ada harapan dan penantian dari orangtua di kampung halaman.
Sempatkan sesekali di akhir pekan untuk menelepon dan mendengar serta melihat wajah mereka di gawai.
Memberanikan untuk menyekolahkan anak jauh dari dekapan orangtua itu pilihan yang sulit bagi sebagian mereka. Sempatkan menghubungi setidaknya mengurangi rasa kangen mereka sekalipun mungkin mereka tak menyebutkannya.
Menelepon dan melihat wajah orangtua memberi angin segar dan merefresh kembali pikiran setelah 5 hari penuh dengan aktifitas perkuliahan dan organisasi.
Menghubungi dan melihat wajah orangtua memberi semangat dan motivasi baru ketika mentok saat menulis draft tugas akhir. Jadi sesibuk apapun, jangan lupa sempatkan waktu untuk orangtua di rumah.
Doa dan air mata mereka ketika bersujud dalam sembah adalah nafas hidup bagi kita anak-anaknya di rantau.
Demikian beberapa hal yang dapat ditiru, dipelajari, dan dimiliki oleh calon maba dan mahasiswa perantau jika menentukan pilihan sekolah di Yogyakarta.
Tulisan ini beberapa bagian didasarkan pada pengalaman pribadi saya, semoga bisa bermanfaat teristimewa bagi adik-adik calon mahasiswa yang akan datang ke Yogyakarta.
ReferensiÂ
[1]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H