Dalam bukunya, Disposaptono (2011) menyebutkan bahwa abrasi disebabkan oleh keseimbangan transportasi sejajar pantai yang terganggu serta hilangnya peredam energi gelombang.
Umumnya, ditemui bahwa di daerah pesisir yang akan dilakukan pengeringan, pembuatan struktur reklamasi yang mengarah ke laut menyebabkan angkutan sedimen sejajar pantai terhenti karena terhalang bangunan terebut saat terbawa ombak ke daratan.
Jadi, saat gelombang dari laut menuju daratan akan terbentuk aru sejajar pantai yang membawa sedimen dari laut.
Saat arus sejajar yang membawa sedimen terhalang bangunan reklamasi yang konstruksinya mengarah ke laut, maka sedimen tadi terperangkap oleh bangunan reklamasi terebut.
Jika hal itu terjadi, daerah dekat wilayah reklamasi akan terbentuk sedimentasi, sementara daerah pantai yang harusnya menjadi tempat sedimentasi mengalami abrasi.
Seawall Penyebab Standing Wave yang MerusakÂ
Pernah melihat bangunan tembok laut? Itu merupakan tembok yang digunakan untuk mencegah limpasan laut dan banjir masuk ke balik tembok yang didirikan.
Nah, saat tembok ini didirikan di pantai, ombak yang datang dari laut dipantulkan kembali oleh tembok tersebut, namun gelombang yang dipantulkan malah bergabung dengan gelombang yang datang.
Penyatuan gelombang yang dipantulkan tembok dan gelombang datang dari laut ini malah berefek standing wave sehingga terjadi arus pusaran di kedua sisi tembok.
Efek tersebut sangat merusak apabila terdapat pantai yang tidak terlindungi tembok karena daya hisapnya yang kuat. Akibatnya pantai-pantai yang tak terlindung tererosi gelombang.