Itu adalah rumah bagi burung hantu yang sengaja dilatih sebagai musuh alami tikus. Keberadaan burung hantu yang dilatih cukup efektif menekan populasi tikus.
Di hutan juga demikian. Beberapa jenis burung berperan sebagai musuh alami untuk menekan populasi serangga. Tikus dan serangga sering merusak budidaya tanaman yang sengaja dibudidayakan di perkebunan dekat kawasan hutan.
Keberadaan serangga yang merugikan dapat dikendalikan dengan adanya spesies Zosterops palpebrosus atau burung kacamata yang mampu mendeteksi keberadaan serangga dan larva serangga yang tersebunyi di dalam pepohonan yang melapuk atau yang bersebunyi di balik kulit kayu tanaman.
Mengingat peran dan tugasnya untuk menjaga ekologi, ada kekhawatiran jika aktivitas perburuan terus dilakukan tanpa terkendali, satu saat proses revegatasi hutan secara alami akan sulit dilakukan, sementara undang-undang perlindungan satwa punya keterbatasan pada satwa tertentu.
Dengan demikian untuk memitigasi permasalahan tersebut, diperlukan pendekatan multidisiplin ilmu seperti konservasi dan antropologi serta ilmu-ilmu yang terkait agar memberi pehamanan kepada masyarakat tentang "budaya" perlombaan kicauan burung dan dampaknya bagi keberlanjutan kelestarian alam.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H