Ketiga: Efisien dalam Penggunaan Air
Sorgum terkenal tahan kering, sebab tanaman ini sangat efisien dalam kebutuhan air. Dibanding jagung, sorgum hanya memanfaatkan 20 persen lebih kecil dari kebutuhan air untuk siklus hidupnya. Air dibutuhkan cukup, hanya pada saat awal pertumbuhan dan sisanya kebutuhan air tanaman ini sangat sedikit.
Jika kondisi kurang memungkinkan saat cekaman air, sorgum memiliki sistem untuk dorman (tidur) sampai kondisi memungkinkan untuk melanjutkan siklus hidupnya
Sehingga pengembangannya cocok di wilayah-wilayah kering di Indonesia yang lahannya masih cukup luas.
Keempat: Say Goodbye untuk Gulma
Permasalahan umum budidaya tanaman di masa-masa awal pertumbuhan adalah masalah gulma. Sangat merugikan jika gulma memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan lewat alelopati.
Alelopati menyebabkan tanaman budidaya tak berdaya ketika diinvasi gulma. Namun bagi sorgum, tanaman ini mampu bertahan dan mampu bersaing dengan gulma sehingga pertumbuhannya tidak dipengaruhi oleh keberadaan gulma.
Sistem perakarannya pun memungkikannya untuk menyuplai hara dan air untuk menunjang pertumbuhannya sekalipun terdapat gulma yang menganggu.
Selain faktor-faktor tadi sorgum juga merupakan sumber pangan yang memiliki komponen fungsional. Seperti apa komponen pangan fungsionalnya?
Komponen Pangan Fungsional