Bagi capung jantan, pola itu mencirikan kegagahan di mata capung betina. Saat musim kawin tiba, capung jantan akan "tebar pesona" lewat pola hitam itu kepada calon betinanya.
Jika pola itu pudar atau hilang karena adaptasi, maka si betina tidak mengenal lagi pasangannya itu. Akibatnya penurunan populasi karena gagal kawin dan lama-kelamaan populasi capung punah.
Warna gelap atau hitam punya sifat menyimpan panas dibanding warna terang. Kalaupun nekat memakai pakaian hitam dan jalan kaki saat panas terik, konsekuensinya berkeringat sebagai respon tubuh mendinginkan suhu badan.
Itulah yang dirasakan oleh capung ketika pola hitam masih dengan jelas terlukis di sayapnya.
Nasib capung ada di tangan manusia. Jika mereka punah, kita sebagai manusia juga akan merasakan dampaknya.
Sumber air bersih menjadi tantangan global saat ini ketika perubahan iklim terjadi. Berkaca pada kegagalan manusia saat peristiwa minamata dan mengingat peranan capung terhadap kehidupan manusia terutama masalah air bersih, sangatlah bijak jika dalam aktivitas, kita perlu memperhatikan lingkungan demi kemaslahatan seluruh makhluk hidup.
Referensi: