Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Fenomena UHI, Ketika Urbanisasi Mengubah Intensitas Suhu Perkotaan

11 Mei 2022   05:22 Diperbarui: 6 Juni 2022   22:09 2733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota dipenuhi Gedung Pencakar Langit| Sumber: Quintin Gellar/ Pexels.com 

UHI vs Pemanasan Global, Jangan Keliru

Urban Heat Island merupakan fenomena peningkatan suhu di wilayah perkotaan. Sementara pemanasan global (global warming) berarti bukan hanya suhu perkotaan saja yang meningkat, tetapi suhu pedesapun demikian.

Maksudnya, fenomena UHI menggambarkan perbedaan suhu antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta bersifat lokal. Sementara pemanasan akibat perubahan iklim merujuk kepada kenaikan suhu permukaan bumi secara global.

Dalam beberapa kasus, peningkatan suhu perkotaan sering dijadikan kambing hitam terhadap perubahan iklim. Pandangan ini sedikit keliru sebab di seluruh dunia, lingkungan perkotaan dan pedesaan meningkat suhunya akibat banyaknya emisi gas rumah kaca di atmosfer bumi.

Akan tetapi perubahan iklim global dan fenomena UHI meningkatkan kerentanan daerah perkotaan dibandingkan pedesaan terhadap panas. Kombinasi keduanya menyebabkan penduduk perkotaan yang padat akibat urbanisasi, menghadapi peningkatan suhu yang lebih tinggi.

Sementara untuk wilayah perkotaan di negara-negara yang berada pada lintang menengah dan tinggi, peningkatan suhu dan gelombang panas yang lebih kuat dikhawatirkan akan terus terjadi di masa yang akan datang jika laju perubahan iklim global tidak ditekan.

Center for Science Education menjelaskan bahwa UHI dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim jika penggunaan AC terus meningkat. Bukan berarti gak boleh memakainya(AC) ya, tapi bagaimana kita bijak menggunakan AC dan perangkat elektronik lainnya yang membutuhkan lsitrik.

Sebab di Indonesia, bahan solar dan batu bara masih menjadi sumber utama pembangkit listrik, sehingga ketika pemakaian alat elektronik tidak bijak, hal ini akan menambah jumlah bahan bakar untuk menyuplai energi listrik untuk perangkat-perangkat tadi. Jumlah bahan bakar fosil ini juga menghasilkan gas rumah kaca dari asap buangan pembangkit.

Inilah gambaran dan penjelasan bagaimana urbanisasi memengaruhi munculnya fenomena Urban Heat Island serta hubungannya dengan pemanasan global. 

Jikalau ada pendapat dari kompasinaer, yuk diskusikan bersama di kolom komentar, biar sama-sama berbagi ilmu.

*Panas sensibel: Panas yang diserap atau dibuang oleh suatu benda sehingga temperatur benda itu ikut berubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun