Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Puasa, Pantang, dan Kasih

14 April 2022   15:15 Diperbarui: 14 April 2022   15:23 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa dan berpantang bukan hanya sekedar menahan keinginan tapi merupakan momen pertobatan. Dengan menjalani puasa dan pantang ada pemurnian hati dan mempermudah konsentrasi untuk berdoa dan merefleksikan diri. Puasa dan pantang lebih kepada cara berdoa dengan menggunakan badan sebab dengan puasa dan pantangan yang dijalani, hidup dan tingkah laku ditata.

Dari ketiga pilar tersebut, yang memiliki makna universal adalah kasih.

Ilustrasi Kasih Yesus/Ivan Samkov/Sumber: Pexels.com 
Ilustrasi Kasih Yesus/Ivan Samkov/Sumber: Pexels.com 
Kasih yang Universal

Selama masa hidup-Nya di dunia Yesus Kristus mengajarkan tentang kasih. Ajaran-Nya itu dilakukan dengan menyembuhkan orang sakit, membela kaum miskin dan lemah, memberi makan kepada yang lapar serta menebus manusia berdosa dengan kamatian-Nya di kayu salib.

Di masa prapaskah ini umat Kristen (Katolik dan Protestan) diajak untuk merefleksikan penebusan-Nya itu melalui amal kasih yang diajarkan Yesus. Amal kasih merupakan kasih dalam perbuatan.

Inti amal kasih adalah menolong mereka yang menderita seperti mengunjugi orang sakit, memberi dukungan moral lewat doa kepada mereka yang membutuhkan, melakukan pelayanan ke rumah-rumah tahanan, mengunjungi panti asuhan, membagi sembako, pemeriksaan kesehatan dan donor darah serta perbuatan-perbuatan kasih lainnya. Amal kasih ini bukan hanya ditujukan untuk kalangan sendiri tapi untuk semua orang tanpa melihat latar belakangnya.

Kasih memang menembus batas. Perbedaan bukan menjadi soal untuk berbuat baik sehingga menurut penulis, pilar prapaskah yang universal adalah kasih itu.

Masa prapaskah tahun ini, untuk menyambut paskah 2022 maka kematian Yesus di salib dimaknai dengan berbuat baik kepada siapapun bahkan harus tetap dilakukan sekalipun niat baik itu kadang disalahpahami.

Nabi dan rasul saja dipersekusi dan ditentang bahkan Yesus sendiripun ditolak tetapi apakah mereka berhenti untuk mengasihi ? tentu tidak. Sehingga belajar dari apa yang diajarkan oleh mereka tetaplah mengasihi dan menebarkan kasih sebab kasih menutup banyak sekali dosa.

Referensi :

[1], [2], [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun