Mohon tunggu...
Marciano Yoseph Djamon
Marciano Yoseph Djamon Mohon Tunggu... Sales - Keep spirit

Peselancar dua dunia maya dan nyata

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Gamer Juga Profesi

14 September 2021   17:30 Diperbarui: 14 September 2021   19:22 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari : www.flickr.com/photos/gtfusion

Game dunia maya atau virtual kerap dijadikan kambing hitam yang menyebabkan anak anak yang menjadi nakal atau hasil belajar nya tidak bagus di sekolah. Dianggap mengajarkan kekerasan dan kemalasan juga menyebabkan kecanduan dan hal hal buruk lainnya. Tetapi apakah benar demikian. Apakah selalu hal buruk yang dihasilkan dari bermain game?

Game yang dimaksud diatas dimainkan  lewat hp, tablet, laptop , pc, ataupun console playstation, xbox dan lain sebagainya. Mari kita kupas game yang terbagi dalam 7 genre berikut ini beserta nilai nilai pendidikan dan pengetahuan juga manfaat yang bisa diambil dari games tersebut.

Genre First Person Shooter

Genre pertama yaitu permainan first person shooter(FPS). Game ini mengambil setting peperangan dengan senjata senjata militer. Tampilannya mengambil gambar dari sudut pandang orang pertama seperti pemain berada dalam permainan tersebut.

Game tipe ini mengajarkan kecepatan pada pemain , koordinasi mata dan tangan pada waktu yang tepat, meningkatkan reaksi, refleks, dan mengakselerasi percepatan saraf motorik pada otak, dan membuat cepat tanggap terhadap situasi.

Genre Role Playing Games

Genre kedua ada  RPG (Role Playing Games) dimana pemainnya menjalankan peran suatu karakter dalam latar fiksi. Genre ini bersifat leveling. Pemain dapat memainkan sampai level tertentu dan berhenti, ketika bermain kembali keesokan harinya tetap bisa mulai dari level yang ditinggalkan tadi bukan dari awal.

Lalu karakter karakter tersebut berkolaborasi untuk menjalankan suatu misi dan dapat juga mencakup meningkatkan skill karakter pemain dan meningkatkan perlengkapan pemain tersebut. Dalam genre ini tidak terlalu banyak kompetisi tetapi lebih kepada kerjasama tim, clan atau guild.

Saling mendukung dalam rangka meningkatkan skill dan perlengkapan para anggotanya untuk suatu tujuan seperti mencari harta karun berupa perlengkapan yang bernilai ataupun mencapai bermacam macam achievement dan mendapat reward.

Game genre ini mengajarkan sifat kerjasama pada pemain, saling membantu bila ada yang membutuhkan, saling melindungi dan melengkapi karena kemampuan karakter pemain berbeda beda. Yang lebih menarik lagi di genre ini pemain bisa belajar trade, jual beli barang atau perlengkapan karakter yang dimainkan.

Belajar memutuskan jual beli yang saling menguntungkan dengan memperhitungkan untung rugi karakter tersebut. Jadi dapat belajar ilmu ekonomi dari genre ini. Cukup menarik dan mendidik bukan.

Genre Real Time Strategy

Genre ketiga adalah RTS kependekan dari Real Time Strategy. Dalam genre ini garis besarnya adalah game strategi permainan perang. Pemain dituntut untuk dapat membangun pasukan tempur suatu tim, negara, ataupun kerajaan. Bisa juga membangun hero lewat skill dan perlengkapannya. Biasanya permainan ini dimainkan lewat permainan strategi tim dan ditantang untuk mengalahkan strategi tim lawan.

Genre yang lebih bersifat kompetisi ini mengajarkan kita harus membuat perencanaan yang matang, mengatur strategi yang tepat sebelum mengambil keputusan dan memang strategi dibutuhkan untuk menjawab berbagai permasalahan yang datang.

Genre Simulation Games

Genre keempat adalah simulation games. Jenis game online ini memberikan pengalaman berupa simulasi. Ada beberapa pilihan permainan simulasi ini seperti life simulation games, vehicle simulation games, dan construction and management simulation games.

Di life simulation games, pemain memainkan karakter yang berada di kehidupan sehari hari layaknya dunia nyata namun ini di dunia maya. Pemain dapat makan , berolahraga, mandi, berbincang bincang dengan orang lain. Orang lain disini juga kadang dimainkan oleh orang sungguhan di tempat lain di dunia nyata dan bertemu di dunia maya.

Dari game tipe ini pemain belajar mensimulasikan suatu perjalanan kehidupan yang baik. Mengkondisikan kembali bila sesuatu berjalan ke arah yang salah dengan melakukan beberapa perbaikan disana sini sehingga mendapatkan cara yang benar.

Pada life simulation games ini juga termasuk pet raising yaitu simulasi merawat dan membesarkan hewan tertentu. Disini pemain mendapatkan pelajaran dari menyayangi hewan, rasa kasih sayangnya dan menghargai makhluk hidup dapat bertambah seiring berjalannya alur game tersebut.

Kemudian vehicles simulation games. Disini pemain diberikan pengalaman untuk mengendarai kendaraan yang mereka inginkan seperti mobil sport, kapal layar, tank , helikopter bahkan pesawat tempur. Disini pemain bisa mendapatkan pengetahuan tentang berbagai macam kendaraan dan simulasi menjalankannya.

Lalu ada construction and management simulation games. Disini  pemain mendapatkan pengalaman dengan membangun peternakan hingga konstruksi pembangunan kota, perluasan daerah dan juga managemen komunitas lokasi tertentu bisa tempat industri, pedesaan atau perkotaan.

Banyak nilai pengetahuan yang bisa dipetik dari sini. Melalui simulasi managemen pemain belajar untuk mengatur komunitas, posisi jabatan suatu organisasi atau perkumpulan. Di construction simulation pemain belajar membangun suatu bangunan bahkan merancang perkotaan. Cukup menarik dan mengasah kreativitas bukan.

Genre Adventure

Genre kelima yaitu adventure. Sesuai namanya, genre ini berupa game petualangan. Genre ini mengajak pemain untuk survival, bertahan melewati berbagai tempat seperti hutan belantara, bangunan bangunan tinggi, kepulauan, pegunungan dan memecahkan teka teki agar dapat melewati berbagai rintangan.

Pemain dapat belajar mengasah otak untuk memecahkan teka teki di genre ini. Bersusah payah dahulu untuk mendapatkan sesuatu yaitu pengalaman baru dengan suasana baru karena berhasil melewati rintangan. Mengajarkan kita jika ingin mendapatkan sesuatu apalagi untuk hal yang besar harus berjuang dahulu, jarang ada yang instan di kehidupan nyata.

Genre Racing Games

Genre keenam yaitu Racing Games. Ya, permainan balapan yang didalamnya terdapat balapan dari balap sepeda, motor, mobil dan lain sebagainya. Pemain ditantang untuk berkompetisi dengan pemain lainnya untuk sampai di garis akhir paling cepat. Melalui genre game ini pemain belajar untuk lebih cepat dalam berbagai hal dan lebih tangkas menyinkronkan saraf motoriknya dengan situasi yang berbeda beda. Jadi termasuk olah otak juga.

Genre Music Games

Genre ketujuh adalah music games. Di genre ini pemain menyelaraskan tombol yang ditekan sesuai nada dari musik yang sedang diputar untuk mengumpulkan poin atau menjaga agar musik tetap berjalan. Dari genre ini pemain dapat mengenal tangga nada, membedakan bunyi nada dan mengasah ketrampilan seni bermusiknya juga kecepatan tangan dan refleksnya.

Tipe pekerjaan seputar gamer

Yang pertama tentu saja pekerjaan menjadi gamer profesional yang banyak diidamkan player. Bagaimana tidak, di pekerjaan ini bayarannya bisa dibilang menjulang tinggi dengan melakukan hobinya saja, yaitu main game, secara profesional tentunya.

Selain itu juga ada bidang pekerjaan lain seperti caster atau komentator game dalam pertandingan e-sport. Mereka bertugas mengomentari setiap hal yang terjadi saat pertandingan game berlangsung.

Juga ada analis yang bertugas memberikan pandangan ketika pertandingan sedang berjalan, memberikan masukan yang strategis untuk kemenangan sebuah tim dan meningkatkan performa mereka dan membandingkan dengan tim tim lainnya.

Adalagi content creator yang banyak di youtube. Mereka melakukan streaming game dengan melihat game yang sedang ngetrend lalu memainkan gamenya secara live ataupun rekam dan membuat videonya semenarik mungkin, lalu ditayangkan di youtube. Hal ini dapat mengundang banyak viewer , subscribe dan like  dan tentunya menjadi sumber penghasilan yang lumayan juga.

Game designer juga bisa menjadi pilihan profesi bagi anak anak yang suka bermain game jika mereka dewasa nanti. Profesi ini menyumbangkan ide pikiran mereka berupa alur cerita , karakter, pengembangan game dan lain sebagainya.

Adalagi Writer, pekerjaan dalam game dimana dia berperan menulis untuk game yang memiliki narasi dan alur yang mendalam, penggambaran suatu lokasi negeri dongeng, percakapan antar karakter dalam game, juga alur cerita yang panjang dan seru.

Video game tester juga merupakan profesi penyuka gamer. Pekerjaan ini melakukan test pada game game baru, menyampaikan masalah atau bug yang ada kepada developer game, memberikan masukan dan memberikan testimoni perihal game tersebut dan lain lain.

Software developer dan game programer juga bisa menjadi pilihan profesi para gamer. Nah untuk yang ini bisa didasari dengan kuliah jurusan IT, lalu mencoba bergabung ke developer developer game untuk menjadi programer atau membangun bersama software di game tersebut.

Game dalam E-sports didukung Pemerintah

Sekarang justru sedang dikembangkan E-Sport oleh Pemerintah. Pada rakernas KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) pusat yang diadakan secara virtual tanggal 25 -- 27 agustus 2020, secara resmi mengakui esports sebagai sebuah cabang olahraga prestasi di Indonesia.

Dalam acara itu juga pemerintah Indonesia secara resmi menyetujui PB Esports Indonesia sebagai satu satunya badan resmi di pemerintahan yang menaungi Esports sebagai olahraga prestasi di bawah KONI.

Bermain game yang baik

Nah ternyata setelah dibedah, game dunia maya selain didukung pemerintah lewat E-sports juga banyak manfaatnya bukan. Jika ditata dengan baik, game dapat memberikan hal hal yang positif juga. Banyak nilai nilai positif dari bermain game. Dimana mana pun seperti itu, meskipun suatu hal asing bagi kita bahkan dari musuh kita, jika ada hal baik darinya wajiblah diambil dan buang jauh jauh yang buruknya.

Jika memang anak anak yang sering bermain game ternyata kurang berprestasi di sekolah atau menjadi nakal, coba ditelusuri dulu, apa ada hal lain yang menjadi faktor penyebabnya. Perlu juga dipertimbangkan untuk mendampingi ketika anak bermain game sambil menerangkan poin poin positifnya.

Seimbangkan juga bermain dunia maya dengan dunia nyata seperti bermain layangan diluar , atau bermain basket dan sepakbola dan permainan lainnya. Atur waktu bermain juga, sekarang sudah banyak game yang juga menganjurkan untuk membatasi waktu bermain game nya.

Hal ini berkorelasi juga dengan orang tua yang juga harus membatasi bermain hp nya. Karena anak juga memperhatikan orang tua yang sering menatap layar hpnya. Hal ini untuk anak Sd atau smp. Bila sudah SMA atau beranjak remaja, malah bisa diarahkan menjadi gamer profesional dimana dapat menjadi sumber mata pencaharian yang tidak sedikit nominalnya.

Kalau pemain game sudah mahir dalam permainannya apalagi game online yang sedang ngetren, banyak perusahaan atau sponsor yang mencarinya.

Jadi masih banyak faktor sebelum menganggap bahwa bermain game berdampak buruk pada pemainnya. Tergantung dari cara bermainnya, semua orang pun tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Bukan hanya game, hal lain pun menjadi tidak baik bila berlebihan.

Oleh sebab itu dibutuhkan kontrol yang baik dalam bermain game, terlebih pada anak, orangtua harus mengontrol dan menyeimbangkan waktu bermain game dan waktu belajar juga waktu berkumpul dengan keluarga. Toh kalau ternyata anaknya menjadi gamer profesional kan orangtuanya juga yang bangga dan senang anaknya sukses dengan pekerjaan yang juga adalah hobinya

Marciano Yoseph

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun