Mohon tunggu...
Marcho Tumangger
Marcho Tumangger Mohon Tunggu... Lainnya - Harus bersikap tenang walau pun takut, agar orang di sekelilingku tidak takut.

Sehat jasmani dan rohani.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merawat Ingatan, Menolak Lupa Pemekaran Pakpak Bharat

18 Mei 2020   09:40 Diperbarui: 1 Juni 2020   13:31 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggota arisan tersebut kebanyakan adalah PNS di lingkungan kantor bupati Dairi termasuk MP. Tumanggor, kegiatannya adalah berkumpul secara bergiliran di rumah anggota dan berdiskusi tentang berbagai hal tentang pembanguan termasuk soal pemekaran. 

Diskusi-diskusi lain juga di lakukan oleh organisasi-organisasi masyarakat Pakpak, oragnisasi pemuda Pakpak, lintas agama, lintas partai dan lintas teritorial. Dukungan moral dan sosial pun hadir dari seluruh masyarakat Pakpak Silima Suak.

Berikut di uraikan gagasan, alasan, tujuan dan proses yang di lalaui hingga tercapainya pemekaran Dairi.

Pasca di Lantik menjadi bupati Dairi MP. Tumanggor banyak melakukan kunjungan ke wilayah kecamatan, untuk melakukan pemetaan secara internal dan eksternal kondisi-kondisi yang ada, khususnya keberadaan orang Pakpak. 

Disela-sela kunjungannya terlintas dalam pikiran beliau, di Sumatera Utara ada beberapa nama kabupaten yang terkait dengan nama daerah atau suku bangsa, seperti kabupaten Karo, kabupaten Simalungun, kabupaten Tapanuli Utara, kabupaten Tapanuli Tengah, termasuk kabupaten Dairi. 

Umumnya masyarakat etnis yang tinggal di wilayah kabupaten tersebut cukup berpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik aspek sosial budaya, ekonomi, maupun politik. Berbeda dengan kabupaten Dairi yang menjadi kabupatennya warga Pakpak. Dari pemetaan yang dilakukan warga Pakpak lebih tertinggal dibandingkan etnis lain.

Misalnya, dari segi jumlah penduduk populasi warga Pakpak pada tahun lima puluhan dan enam puluhan mungkin jumlahnya 60%, pada tahun-tahun berikutnya bisa saja menjadi lebih sedikit.

Dari segi ekonomi dilihat dari penguasaan pasar, pertokoan dan lain-lain hanya segelintir orang Pakpak saja yang menguasainya. Bahkan dalam sektor pertanian pun masih jauh ketinggalan, Dibandingkan dengan etnis lain.

Di lihat juga dari segi politik/birokrasinya baik eksekutif maupun leglislatif. Warga etnis Pakpak masih tergolong sangat minoritas yang Pegawai Negeri Sipil dan menduduki posisi-posisi strategis.

Dilihat juga dari pendidikan hal ini juga sangat memprihatinkan dimana minimnya warga Pakpak yang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Hingga membuat minimnya intelektual Pakpak.

Hal ini lah yang tidak di inginkan oleh beliau dan mungkin juga sebagian besar warga Pakpak dimana pun berada. Untuk itu beliau berkesimpulan solusi ideal untuk mengejar ketertinggalan masyarakat Pakpak adalah dengan memekarkan kabupaten Dairi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun