Mohon tunggu...
Marcha Febrilia Prihantini
Marcha Febrilia Prihantini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswi Fakultas Vokasi D4 Perbankan dan Keuangan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hambatan Utama dalam Menerapkan Pendidikan Vokasional yang Berorientasi pada Keterampilan dan Patriotisme

22 Agustus 2024   21:09 Diperbarui: 22 Agustus 2024   21:35 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

APA itu Vokasional? Bagi beberapa orang, istilah ini masih mengundang pertanyaan dan kebingungan. Namun, sebenarnya Vokasional adalah singkatan dari Vocational Education and Training (VET) yang memiliki arti pendidikan dan pelatihan kejuruan.

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Vokasional adalah bentuk pendidikan yang mengajarkan siswa untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang sesuai dengan bidang pekerjaan tertentu. Pembelajaran pada Vokasional tidak hanya menekankan pada teori semata, melainkan juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengasah kemampuan praktik di bidangnya.

Menjalani pendidikan Vokasional di Indonesia tidaklah sulit, pasalnya pemerintah setiap tahunnya selalu membuka pendaftaran untuk program Vokasional yang terbuka bagi siswa setelah menyelesaikan tingkat pendidikan dasar. Jadi, bagi siswa yang memiliki minat dan bakat pada bidang tertentu, Vokasional bisa menjadi peluang emas untuk mengejar masa depan yang lebih cerah di bidang yang diinginkan.

Selain dapat mengasah kemampuan, Pendidikan Vokasional juga dapat meningkatkan rasa patriotisme. Menurut buku "Jiwa Patriotisme" oleh Sri Kartini (2020), patriotisme berasal dari kata patriot dan isme, artinya sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan.

Menerapkan program pendidikan vokasional yang berorientasi pada keterampilan dan patriotisme di Indonesia untuk menghadapi hambatan utama yaitu rendahnya kesadaran patriotik di kalangan pemuda Indonesia. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pemuda Indonesia untuk mengembangkan program-program yang relevan dengan kebutuhan industry dan meningkatkan kesadaran patriotic di kalangan mahasiswa.

Menerapkan program pendidikan vokasional yang berorientasi pada keterampilan dan patriotisme menghadapi beberapa hambatan yaitu:

1. Pembangunan SDM yang Tidak Prioritas

Pembangunan sumber daya manusia (SDM) tidak menjadi prioritas pembangunan nasional, seperti terlihat dalam RPJNP 2004–2025 yang tidak menjadikan pembangunan SDM sebagai skala prioritas. Jika pengembangan SDM tidak menjadi prioritas, pengajar mungkin tidak memiliki keterampilan terbaru atau metode pengajaran yang efektif. Ini menghambat kemampuan mereka untuk mengajarkan keterampilan vokasional dengan cara yang relevan dan menarik. 

2. Kurangnya Keterampilan Komunikasi dan Kreatif Sumber daya manusia

Indonesia perlu memiliki keterampilan komunikasi, kritis, kreatif, digital literasi, dan keterampilan berpikir tinggi untuk bersaing di era revolusi industri 4.0. Tanpa kemampuan komunikasi yang baik, pengajar mungkin kesulitan menyampaikan dan membahas nilai-nilai patriotisme secara efektif dalam konteks pendidikan vokasional.

3. Terbatasnya Anggaran dan Sarana Prasarana

Pendidikan tinggi vokasi masih kurang dukungan, terutama dalam hal anggaran dan sarana prasarana, sehingga menghambat implementasi program pendidikan vokasional yang efektif. Apalagi Program pendidikan vokasional memerlukan investasi yang signifikan dalam hal infrastruktur seperti ruang kelas khusus, bengkel, laboratorium, dan peralatan teknologi terbaru. Dengan anggaran yang terbatas, penyedia pendidikan mungkin kesulitan untuk menyediakan fasilitas yang memadai, yang dapat menghambat proses belajar-mengajar.

Sarana dan prasarana yang terbatas berarti bahwa peralatan yang tersedia mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua siswa atau mungkin tidak sesuai dengan standar industri terkini. Ini dapat mengurangi efektivitas pelatihan dan keterampilan yang diajarkan. Keterbatasan anggaran dan sarana prasarana dapat mempengaruhi kualitas pelatihan praktis yang diberikan. Keterampilan teknis yang diperlukan di pasar kerja mungkin tidak dapat diajarkan secara efektif jika fasilitas dan peralatan tidak memadai.

Tentunya diperlukan Solusi dan Langkah Untuk mengatasi hambatan - hambatan tersebut yaitu dengan:

  • Kemitraan dengan Industri: Membentuk kemitraan dengan sektor industri dapat membantu dalam penyediaan peralatan dan fasilitas yang diperlukan.
  • Peningkatan Alokasi Anggaran: Memprioritaskan anggaran untuk pendidikan vokasional dalam anggaran negara atau daerah bisa membantu mengatasi keterbatasan ini.
  • Pendanaan Alternatif: Mencari pendanaan dari donor, hibah, atau sponsor bisa menjadi cara lain untuk mendukung pengadaan sarana dan prasarana yang diperlukan. Dengan mengatasi hambatan-hambatan ini, program pendidikan vokasional dapat lebih efektif dalam mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan dan menumbuhkan semangat patriotisme yang kuat.

Nama        :Marcha Febrilia Prihantini
NIM           :423241067
Kelompok : (14) ALUGARA 6

Sumber Referensi:

BAB IV

Lestari Moerdijat // Pustaka Lestari - Permasalahan Pendidikan Vokasi di Indonesia. (n.d.). Diakses pada 22 Agustus 2024 dari https://lestarimoerdijat.com/pustakalestari/read/2020/09/10/950/Permasalahan-Pendidikan-Vokasi-di-Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun