Mahasiswa KKN UM juga menjabarkan bagaimana perbedaan slogan gizi yang lama dengan yang baru. Selama proses pemberian materi, para wali murid terlihat sangat aktif dan fokus memahami. Beberapa wali murid juga mengajukan pertanyaan saat sesi tanya jawab dibuka.
Kemudian sesi kedua ditujukan untuk murid kelas 5 dan 6. Pada sesi penyuluhan murid, mahasiswa KKN UM juga memberikan materi gizi seimbang, pedoman isi piringku, dan fun games. Metode pemberian materi dilakukan dengan membagi murid-murid menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompoknya akan dibimbing oleh salah satu mahasiswa KKN UM. metode seperti ini cocok diterapkan pada anak-anak agar mereka lebih terfokus dan bisa belajar dalam kelompok kecil.Â
Kegiatan fun games pada sesi anak diisi dengan pemberian hadiah. Murid-murid yang telah diberikan materi akan dibacakan beberapa pertanyaan. Bagi yang bisa menjawab dengan benar akan diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada mereka. Pada sesi ini anak-anak juga sangat antusias dalam mengikuti acara hingga selesai.
Seperti halnya di sesi orang tua, anak-anak ternyata juga baru mengenal istilah gizi seimbang. Merekapun aktif bertanya mengenai pedoman gizi seimbang.Â
Di akhir sesi penyuluhan, mahasiswa KKN UM memberikan poster yang berisi 10 pedoman gizi seimbang kepada pihak sekolah. Melalui poster ini, mahasiswa KKN UM berharap agar anak-anak sekolah dapat membaca setiap waktu dan mengamalkan nilai-nilai pedoman gizi seimbang.Â
Adapun pedoman gizi seimbang diantaranya : (1) membiasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok, (2) membatasi dalam mengonsumsi makanan manis, asin dan berlemak, (3) melakukan aktifitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal, (4) membiasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi, (5) mencuci tangan memakai sabun dengan air yang mengalir, (6) membiasakan sarapan pagi, (7) membiasakan minum air putih yang cukup dan aman, (8) banyak makan buah dan sayur, (9) membiasakan membaca label pada kemasan makanan, dan (10) syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.