Mohon tunggu...
Marcel Tri
Marcel Tri Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Kehidupan Orang Lain

28 Agustus 2022   19:29 Diperbarui: 28 Agustus 2022   19:32 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih banyak orang yang berupaya untuk mendapatkan keinginannya dengan cara memaksa orang lain untuk memperhatikan dan menghargainya. Mereka berusaha untuk mendapatkan kesempatan atau kedudukan terhormat.

Dengan mendapat penghargaan dari orang lain, mereka berharap tidak akan direndahkan. Dengan demikian, mereka tidak akan kehilangan kesempatan untuk memanjakan diri sendiri. 

Itulah karakter sebagian orang yang cenderung mementingkan dirinya sendiri. Meskipun banyak yang telah berusaha untuk mengikisnya, tidak berarti karakter tersebut akan lenyap dalam kehidupan seseorang.

Tuhan sedang memperhatikan banyak orang berusaha untuk menempati tempat-tempat terhormat. Karena itu Dia memberikan pengajaran supaya setiap orang tidak memiliki sikap tinggi hati. 

Sebab jika seseorang berebut mendapatkan tempat yang terdepan dan terhormat.

Padahal itu bukan disediakan untuknya, maka ia akan mendapatkan rasa malu. Untuk menghindari sikap meninggikan diri yang berakibat rasa malu, maka sebaiknya orang tersebut memilih tempat yang selayaknya. 

Tuhan juga memusnahkan kebiasaan buruk dalam relasi antar sesama manusia.

Saat seseorang mengadakan perjamuan, jangan bersikap kaku dengan mengundang kerabat atau sahabat yang kaya saja, namun juga memperhatikan mereka yang kurang beruntung, kurang sejahtera, dan orang-orang cacat. 

Tuhan mengajarkan bahwa relasi yang terbangun dan tidak kaku itu, justru akan membuahkan kebahagiaan banyak orang.

Sudah saatnya kita memiliki arah perhatian tidak hanya tertuju pada keinginan dan kepentingan diri saja. Justru kita perlu memperhatikan dan peduli kepada orang lain, sebab disitulah kita memiliki kesempatan untuk terlibat membangun kehidupan orang lain. 

Mereka yang layak mendapatkan kehormatan adalah mereka yang ikut serta membangun kehidupan. 

Demikian dalam membangun kehidupan dengan sesama, hendaknya hubungan yamg terjalin adalah hubungan yang tanpa pamrih. Pada akhirnya sikap tahu diri kita akan menolong terpeliharanya hubungan kita yamg erat dengan Tuhan. Reflektif kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun