Mohon tunggu...
Marcel Tri
Marcel Tri Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seni Budaya Tradisional yang Dimiliki Masyarakat Ende Lio

7 Agustus 2022   14:29 Diperbarui: 7 Agustus 2022   14:30 3074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat Musik Tradisional Masyarakat Ende Lio. Dokpri. Ist

Seni adalah rasa atau ungkapan perasaan atau lewat kata-kata syair atau lagu, tata gerak dan bentuk benda lainnya untuk menjadikan sesuatu yang indah, membuat orang merasa kagum bagi yang melihat atau yang mendengarnya.

Seni sebenarnya bagian dari budaya sedangkan budaya adalah suatu tatanan hidup dari kelompok manusia baik dalam sikap maupun perbuatan yang dipertahankan secara turun temurun.

Sebagai pewaris harus merasa bangga atas karya seni budaya dari leluhur kita, baik dalam bentuk alamiah maupun hasil karya para seniman dan menyerahkan aset wisata budaya yang harus dijaga, lestarikan serta dikembangkan untuk berbagai tujuan termasuk bagi wisatawan yang berminat di bidang seni budaya.

Aneka Seni Budaya tradisional yang dimiliki masyarakat Ende Lio (Kabupaten Ende) mencirikan bahwa masyarakatnya adalah masyarakat budaya yang mempunyai karsa, karya cipta dan rasa seni yang mendalam dalam proses kehidupan yang diungkapkan dalam berbagai kegiatan hidupnya.

Penulis akan mengulas berbagai seni di Ende Lio dari masing-masing seni dan karya yang ada didalamnya.

Diawali dengan Seni Musik atau Seni Bunyi.

Seni musik atau seni bunyi yaitu yang dihasilkan oleh suara manusia atau seni suara dan suara alat-alat instrumen. Seni suara atau vokal mengungkapkan rasa lewat suara manusia dalam bentuk kata-kata syair atau lagu seperti yang ada di Ende Lio (sebutan dalam bahasa setempat) seperti Doja, Nde'o-Pe'o, Sodha-Oro-Bhea, dan lainnya.

Musik instrumen yaitu membunyikan alat-alat musik sebagai ritme atau melodi dengan cara meniup, memukul, memetik, menyentak, dan sebagainya.

Adapun alat-alat musik intrumen tradisional diantaranya:

I. Musik Tanah, dimainkan dengan cara menyentakan kaki pada tanah sebagai ritme seperti dalam Gawi, Naro atau Todo Pare.

II. Musik Batu, Batu pena jawa (batu untuk tumbuk jagung) sebagai ritme untuk mengiringi lagu O Lea di saat titi/tumbuk jagung.

III. Nggeri Nggo, terbuat dari satu ruas bambu betung dan musik ini digunakan saat acara Nainuwa (Sunatan).

IV. Nggo Dhengi disebut juga Nggo Bhonga yang terbuat dari potongan kayu wae atau denu, terdiri dari tujuh potong kayu diikat pada untaian tali. Musik ini dimainkan waktu senggang di pondok ladang atau kebun dan juga sebagai musik pengiring tarian tradisional.

V. Gaku, alat musik ini terbuat dari bambu dan digunakan pada acara Dowe Dera dan sebagai alat bunyi pada ele seda dan juga sebagai alat pengusir hama dan burung di sawah atau ladang.

VI. Sato, merupakan alat musik gesek terdiri dari buah bila atau batok kelapa, dipasang dengan gagang seperti biola serta dilengkapi dengan satu dawai atau senar yang terbuat dari serat daun lema mori (Lidah buaya hutan) dan nana koja (getah pohon koja). Alat geseknya dibuat seperti busur hanya ukurannya kecil dan talinya dibuat seperti dawai atau senar.

VII. Nggo Lamba atau Wani, komposisi musik terdiri dari lamba atau Wani-Nggo-Diri. Lamba atau Wani dibuat dari batang kayu nangka atau kelapa yang dilubangkan pada bagian tengah, dasar lubang dipasang dengan bilah bambu dan seekor anak ayam yang ditutup dengan kulit sapi. Ada juga Lamba atau Wani terbuat dari kulit manusia (sekitar tahun 1900 an) seperti di Desa Wologai Kecamatan Detusoko dengan alat pemukul terbuat dari Elo ki (ilalang). Lamba atau Wani pada umumnya terdiri dari dua macam yaitu Lamba Ine (Induk) dan Lamba Ana (Anak). Lamba atau Wani Ana ukurannya lebih kecil dari Lamba atau Wani Ine.

Nggo, alat musik gong terbuat dari logam kuningan, tembaga, besi atau bahan logam lainnya. Bentuknya bulat, pada bagiam tengah dengan tonggolan. Nggo memiliki jenis-jenisnya yaitu, Nggo Dhengi Dho, Nggo Senawa, Nggo Bemu (Bass).

Diri, alat musik pelengkap sebagai ritme pada Nggo Lamba atau Wani. Alat ini terbuat dari sepotong logam atau bambu pecah (Gaku).

VIII. Feko (suling), alat musik tiup terbuat dari wulu atau bela, jenis bambu kecil dan tipis. Feko terdiri dari beberapa jenis seperti:

- Feko Nangi, ditiup pada saat tengah malam.dengan mengalunkan nada-nada ratap dan cara meniupnya seperti recorder.

- Feko Bu, ditiup dengan nada-nada improvisasi solis, diiringi dengan beberapa gendang. Jenis suling ini juga disebut suling para gembala.

- Feko Redho, jenis suling ini ditiup secara duet atau trio dengan harmonis pada nada-nada lagu, biasa digunakan untuk arak-arakan pengantin, sambut baru, sunatan, dan lainnya.

- Feko Ria, jenis suling ini ditiup secara kelompok dalam paduan nada secara harmonis dalam irama Mars atau irama lainnya pada acara pernikahan atau acara resmi lainnya.

- Feko Pupu, suling ini bentuknya agak unik seperti alat pompa dan cara meniupnya dengan menggeser bambu untuk menghasilkan nada Bass.

IX. Genda (Albana), terbuat dari pangkal batang kelapa atau kayu dan kulit kambing. Bentuknya setengah bulatan seperti periuk (podo) pada bagian permukaannya.

Dalam komposisinya ada tiga jenis dengan jumlah lima buah Genda (Albana)  yaitu:

- Genda Redhu, ukuran kecil sebanyak dua buah untuk improvisasi.

- Genda Wasa, ukuran sedang sebanyak dua buah untuk ritme.

- Genda Jedhu, ukuran besar sebanyak satu buah untuk Bass.

Musik Genda  (Albana) biasanya dipadukan dengan Feko (suling) atau lagu-lagu untuk mengiringi tarian Wanda Pau dalam.suatu acara pernikahan, sambut baru, sunatan dan acara resmi lainnya.

Lanjutan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun