Cara menentukan jurusan kuliah
1. Akademik
a) Pemahaman Tentang Program Studi
Perlu mengetahui dan memahami tentang program studi yang meliputi : Tujuan, ruang lingkup dan prospek kerja program studi serta persaingan PTN/PTS yang membuka program studi yang sama.
b) Kemampuan Akademik
Dalam memilih program studi harus disesuaikan dengan kemampuan akademik. Kemampuan akademik terlihat dalam menyelesaikan soal yang telah dievaluasikan maupuan pendukung akademik lainnya.
2. Non Akademik
a) Menyesuaikan Citacita, Minat dan Bakat
Bagi yang telah memiliki citacita tertentu, maka lihatlah program studi apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Sesuaikan jurusan yang ingin diambil sesuai minat dan bakat.
b) Faktor pendukung
1. Menyesuaikan CitaCita, Minat dan Bakat Bagi yang telah memiliki citacita tertentu
Janganlah memilih jurusan teknik mesin jika Anda ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan dan jangan pula memilih jurusan sastra jawa jika bercitacita menjadi polisi.Â
Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitunghitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil.Â
Kemudian lihat bakat Anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan citacita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.
2. Realistis
Selain menyesuaikan keinginan dan minat, Anda harus berpikir realistis. Jangan terlalu idealis. Tanpa bermaksud mendeskreditkan jurusanjurusan tertentu, ketika Anda sangat menyukai seni berpuisi, Anda tidak perlu serta merta kemudian memilih jurusan sastra Indonesia.Â
Namun Anda bisa menjalankan ketertarikan tersebut di luar bangku kuliah, misalnya mengikuti komunitas bahasa. Mengapa? Karena lapangan pekerjaan sejenis jurusanjurusan tersebut, sangat sulit diperoleh. Bukankah tujuan Anda kuliah adalah untuk memperoleh pekerjaan ?
3. Informasi yang Sempurna
Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan Anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya.Â
Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikutikutan teman / trend. Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orangorang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui.Â
Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.
4. Lokasi dan Biaya
Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan. Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana Anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan Anda.
5. Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima
Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri Anda dengan target untuk berkuliah ditempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Anda bisa stres jika kehendak Anda tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya. Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi massal yang murni seperti SNMPTN, SNBT dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi Anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matangmatang. Pelajari soalsoal seleksi dan ikuti ujian try out sebagai percobaan Anda dalam mengukur kemampuan yang Anda miliki. Namun jangan terlalu minder dengan hasil yang didapat. Jika pada SNBT ada 2 jurusan yang dapat dipilih, pilih satu jurusan dan tempat yang Anda citacitakan dan satu jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan Anda.
6. Masa Depan Karier dan Pekerjaan
Lihatlah ke depan setelah Anda lulus nanti. Apakah jurusan yang Anda ambil nanti dapat mengantar Anda untuk mendapatkan pekerjaan dan KARIER yang baik? Banyak jurusanjurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan Anda jauh dari orangorang normal, maka jurusan apapun yang Anda ambil sahsah saja.
7. Kenali Pesaing
Mengenali pesaing dapat Anda lakukan melalui tryout yang sering diadadakan oleh beberapa lembaga belajar di kota Anda. Setelah itu ukur tingkat persaingan dengan perbandingan minat terhadap fakultas di perguruan tinggi terkait, yang bisa Anda peroleh dari guru sekolah atau guru bimbingan belajar. Misalnya, Ilmu komunikasi UGM daya tampung 40 orang dengan peminat 1600 orang , berarti Anda harus menganyingkirkan 40 orang pesaing untuk bisa diterima.
8. Pahami Jejaring Perguruan Tinggi Tujuan (Campuss Networking)
Carilah informasi lebih jauh tentang jejaring kampus tujuan Anda, apakah ia memiliki link khusus dengan suatu perusahaan tertentu? apakan lulusannya punya jaringan kuat di perusahaanperusahaan besar? Misalnya Freeport banyak merekrut mahasiswa lulusan geologi dari Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, PT. Astra International kebanyakan merekrut mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), atau Perusahahan Swasta Asing yang cenderung merekrut mahasiswa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), dsb.
9. Trend
Yang dimaksud di sini bukan tren lapangan kerja saat ini, tepi tren lapangan kerja 5 sampai 10 tahun kedepan. Kemampuan membaca tren 510 tahun kedepan Anda perlu miliki atau setidaknya minta pertimbangan orang tua atau guru Anda. Tren ini dipergunakan untuk memprediksi lapangan pekerjaan apa yang akan booming atau naik daun setelah Anda lulus kuliah nanti, sehingga diharapkan Anda akan mudah mencari pekerjaan. Misalnya, ketika tahun 1995/1996, dimana bisnis property tengah booming, banyak siswa SMA memilih jurusanjurusan sektor riil seperti teknik arsitektur/teknik sipil. Namun apa yang terjadi 5 tahun kemudian? Krisis moneter yang dimulai pada tahun 1998 menurunkan sektor riil yang berdampak pada banyaknya perusahaan property yang gulung tikar. Dimana imbas yang dirasakan ketika itu adalah banyaknya mahasiswa lulusan TeknikArsitektur/Teknik Sipil yang sulit mencari pekerjaan. Walaupun, saat ini kondisi sudah kembali normal. Jurusan yang tidak mengenal 'tren sesaat' namun sekaligus juga ketat persaingannya ketika Anda mencari pekerjaan adalah jurusanjurusan 'netral' seperti ekonomi, hukum, fisip, informatika dan geologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H