Pandemi COVID-19 telah mengubah lanskap perdagangan dunia secara signifikan. Salah satu perubahan besar yang terjadi adalah lonjakan e-commerce, di mana platform seperti Ecommers lainnya menjadi semakin populer sebagai tempat belanja online. Namun, baru-baru ini, TikTok Shop, salah satu pesaing utama Ecommers lainnya di Indonesia, mengumumkan penutupan bisnisnya. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak dan mengundang reaksi beragam dari para pedagang, terutama mereka yang beroperasi di Tanah Abang, pusat perdagangan terbesar di Jakarta.Â
Apa Itu TikTok dan TikTok Shop?
TikTok merupakan applikasi sosial media yang dimana para pengguna dapat menyebarkan video pendek maupun foto kehidupannya secara bebas tanpa ada unsur sara dan pornografi di dalamnya, namun TikTok meluncurkan sistem penjualan daring yang membuat pedagang Tanah Abang geram. Kericuhan itu menimbulkan perhatian pemerintah untuk menutup layanan jual beli daring tersebut.
Pada dasarnya TikTok hanya mendaftarkan lisensinya pada applikasi sosial media saja tidak dengan lisensi jual beli online di Indonesia. TikTok mengatakan keputusan menutup fitur layanan jual beli tersebut karena prioritasnya mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah melalui Permendag 31 Tahun 2023. Permendeg ini mengatur tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik dengan menetapkan batasan yang digunakan dalam pengaturannya.
Surat Kabar gembira dari pemerintah untuk para pedagang tersebut keluar. Surat tersebut berkaitan dengan keputusan untuk tidak lagi memfasilitasi transaksi jual beli online di dalam aplikasi TikTok. Ketetapan penutupan TikTok Shop itu telah berlaku per Rabu 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB.Â
TikTok Shop Tutup: Apa yang Terjadi?
Setelah TikTok Shop resmi ditutup pedagang Tanah Abang merasa kurang puas karena penjualan mereka belum meningkat dan tergolong sepi. Pedagang Tanah Abang menaruh banyak sekali poster untuk petisi menutup platform jual beli online seperti Ecommers lainnya.
"Tolong hapuskan Ecommers lainnya. Tolong kami pak," kutip poster tersebut. "Kembalikan Tanah Abang yang dulu pak," kutip poster lainnya.
Hal tersebut terjadi karena pendapatan para pedagang tergolong turun drastis semenjak adanya platform penjualan online tersebut. Penutupan TikTok Shop tidak hanya memengaruhi perusahaan itu sendiri, tetapi juga pedagang-pedagang kecil yang menjual produk mereka melalui platform tersebut. Sebagian besar dari mereka berasal dari Tanah Abang, pusat perdagangan terbesar di Jakarta yang dikenal sebagai "surga belanja." TikTok Shop adalah salah satu tempat utama bagi para pedagang di Tanah Abang untuk berjualan secara online.Â
Meskipun beberapa pedagang berpendapat bahwa Ecommers lainnya harus menutup operasinya untuk meredakan persaingan, keputusan semacam itu tampaknya tidak realistis. Ecommers lainnya adalah dua platform e-commerce yang telah berinvestasi besar-besaran di Indonesia dan memiliki jutaan pelanggan serta ribuan pedagang yang mengandalkan platform mereka.
Namun, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh Ecommers lainnya untuk membantu para pedagang kecil yang terkena dampak penutupan TikTok Shop. Salah satunya adalah meningkatkan dukungan pelanggan dan alat pemasaran yang lebih efektif untuk membantu para pedagang mendapatkan visibilitas lebih besar di platform mereka. Selain itu, mereka juga dapat berkolaborasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa regulasi e-commerce diterapkan dengan adil dan sesuai.
Kesimpulan
Penutupan TikTok Shop adalah pengingat bahwa persaingan di dunia e-commerce adalah hal yang serius. Meskipun beberapa pedagang mungkin merasa terdesak oleh kehadiran platform besar seperti Ecommers lainnya, penting untuk diingat bahwa kompetisi adalah bagian alami dari bisnis. Perusahaan e-commerce besar dapat berperan dalam membantu pedagang kecil bertahan dengan meningkatkan dukungan dan alat yang mereka sediakan. Dengan cara ini, mereka dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan peluang bagi semua pemangku kepentingan di ekosistem e-commerce Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H