Aplikasi Nanoteknologi
      Penggunaan nanoteknologi dalam bidang pangan telah dicoba untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi makanan, serta meningkatkan penyerapan dan bioavailabilitas zat gizi (Chaudry, et al., 2008). Salah satu contoh aplikasi nanoteknologi adalah teknologi emulsifikasi dengan droplet nanoemulsi. Nanoemulsi berkontribusi pada beberpa aspek antara lain :
- Meningkatkan dispersibilitas senyawa bioaktif dalam larutan.
- Mengurangi kecenderungan pemisahan antara fase air dan lemak.
- Melindungi senyawa bioaktif dari interaksi dengan komponen pangan lainnya.
- Menjaga sifat fungsional senyawa bioaktif
- Meningkatkan stabilitas selama proses pengolahan dan penyimpanan.
- Meminimalkan dampak pada sifat organoleptik pangan.
- Meningkatkan penyerapan dan bioavailabilitas senyawa bioaktif (Donsi et al., 2011).
      Pengembangan produk pangan menggunakan nanoteknologi juga dapat meningkatkan sifat fungsional bahan pangan. Aplikasi nanoteknologi dilakukan melalui pengembangan media pembawa (carrier) menjadi ukuran nano. Media pembawa berukuran nano dapat meningkatkan tingkat penyerapan, sehingga memiliki potensi untuk membawa zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dapat didistribusikan ke seluruh tubuh (Morris, 2007). Aplikasi nanoteknologi dalam proses pengolahan pangan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori :
- Bahan pangan berukuran nano yang digunakan sebagai media pembawa zat gizi mikro dalam bentuk nano, yang membantu mempercepat penyerapan zat gizi
- Senyawa bioaktif berukuran nano yang dienkapsulasi, yang dapat mencegah off-flavor, mengurangi degradasi fisik dan kimia, serta meningkatkan bioavailabilitas
- Aditif pangan berukuran nano yang berfungsi sebagai antimikroba dan komponen aktif dalam kemasan cerdas.
      Sebagai penutup, nanoteknologi memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita memproduksi, mengolah, dan mengonsumsi makanan dan minuman. Teknologi ini bisa menjadi solusi untuk berbagai tantangan dalam industri pangan, seperti memperpanjang umur simpan produk, mengurangi limbah, dan meningkatkan nilai gizi.Â
Nanoteknologi juga bisa meningkatkan keamanan pangan dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi konsumen. Namun, kita harus terus mengawasi aspek keamanannya dan mengikuti aturan yang berlaku untuk memastikan teknologi ini tidak membawa risiko yang tidak diinginkan. Dengan penggunaan yang cerdas dan bertanggung jawab, nanoteknologi dapat menjadi kunci untuk mengatasi tantangan pangan di masa depan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H