Situs Warungboto mengalami kerusakan dan beberapa struktur bangunan runtuh akibat bencana alam yang melanda di Yogyakarta pada tanggal 26 Mei 2006, yaitu gempa namun kemudian situs ini direvitalisasi hingga kemudian menjadi sebuah tempat wisata yang dibuka untuk kunjungan publik.Â
 Situs ini sudah mulai banyak dikunjungi setelah dilakukan revitalisasi pada tahun 2015 sampai Desember 2016, Wisatawan sangat berantusias untuk dating karena Situs Warungboto memang menarik perhatian dan memiliki sebuah arsitektur bangunan yang sangat unik dan menarik. Bangunan Pesanggrahan Rejawinangun ini berada di sisi timur Sungai Gajah Wong, dengan ditandai bangunan Gapura Manuk Beri. Pesanggrahan yang memiliki banyak ruang dibuat oleh Sri Sultan Hamengku Bowono II.Â
Namun karena tergerus zaman dan waktu, bangunan yang berada di sisi timur tergusur oleh pemukiman penduduk dan menyisakan bangunan yang berada di sisi barat Sungai Gajah Wong yang masih dilestarikan sampai sekarang.Â
Semenjak dibuka untuk umum, Badan Pelestari Cagar Budaya atau BPCB DIY mengelola dan menjaga situs bersejarah ini dengan maksimal mungkin sehingga wisatawan yang datang bisa mendapatkan informasi yang membantu untuk mengetahui sejarah Situs Warungboto.
  Keberadaan Situs Warungboto inilah yang menjadi destinasi wisata di Kelurahan Warungboto dan merupakan titik ungkit dari kegiatan kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar yang kemudian terbentuklah sebuah kelompok jaringan pariwisata yaitu Kampung Wisata Warungboto denganl nama KAMPUNG WARTO WISATA WARUNGBOTO
KesimpulanÂ
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, untuk menjawab perihal dalam rumusan masalah maka dapat ditarik kesimpulan: Informasi dan edukasi sejarah dapat disampaikan dengan cara membuat aplikasi yang bermanfaat kepada pengunjung terkait situs sejarah yang berada di sekitar Kraton Yogyakarta khususnya Situs Warungboto.
Dengan adanya Augmented Reality dapat memberikan visual model 3D Situs Warung Boto pada masa lampau beserta informasi mengenai bagian bangunan,sehingga pengunjung dapat membandingkan bangunan sebelum runtuh dengan sekarang secara langsung.Dari hasil pengujian yang dilakukan kepada dua responden yaitu arkeolog dan pengunjung, mendapatkan rata-rata persentase sebesar 83,4% dan 81,5% sehingga aplikasi dapat dikategorikan sangat layak untuk digunakan.Â
Daftar Pustaka
https://www.gudeg.net/direktori/7564/situs-warung-boto-yogyakarta.html.Â