Mohon tunggu...
Marcella Rika Nuraini
Marcella Rika Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Behaviorisme dan Penerapannya Dalam Pembelajaran

23 Mei 2024   06:55 Diperbarui: 23 Mei 2024   07:18 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian Teori Belajar Behaviorisme.

Behavioristik atau yang dikenal juga dengan behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memandang individu dari sisi fenomena jasmaniyah saja, dan mengabaikan aspek-aspek mental seperti kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam kegiatan belajar. Sebab, menurut teori ini semua kecakapan, kecerdasan, dan bahkan perasaan bisa timbul setelah manusia melakukan kontak dengan alam sekitar terutama alam pendidikan. Artinya, seorang individu bisa pintar, terampil dan berperasaan hanya bergantung pada bagaimana individu itu di didik.

Teori behaviorisme menerapkan konsep penguatan stimulus-respons, yang berarti pengetahuan yang terbentuk melalui hubungan stimulus-respons akan menjadi lebih kuat ketika diperkuat. Penguatan ini terdiri dari penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif, sebagai stimulus, dapat meningkatkan kemungkinan pengulangan perilaku tersebut. Sementara penguatan negatif dapat mengurangi atau menghilangkan perilaku.

Menurut prinsip behaviorisme, belajar adalah hasil dari interaksi antara stimulus dan respons yang menghasilkan perubahan dalam perilaku. Seseorang dianggap telah belajar ketika mereka mampu menunjukkan perubahan dalam perilaku mereka. Dengan kata lain, belajar adalah proses di mana siswa mengalami perubahan dalam kemampuan mereka untuk bertindak sesuai dengan interaksi antara stimulus dan respons. Menurut teori ini yang terpenting adalah input atau masuk yang berupa stimulus dan output atau keluaran yang berupa respon. Sedangkan apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak bisa diamati. Dalam contoh di atas, stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-cara tertentu, untuk membantu belajar siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.[

 Dalam pandangan teori behavioristik perilaku manusia dapat diarahkan oleh penguatan dari lingkungan sekitar, sehingga dalam perilaku belajar mampu terjalin dengan kuat antara reaksi behavioristik sama stimulus. Di dalam pandangan teori tersebut yang terpenting dalam belajar ialah input harus stimulus serta output ialah respons. Dimana cara ini akan terlaksana dimana respons dan stimulus yang tidak terlalu penting dalam memperhatikan karena tidak bisa diawasi serta tidak mampu diukur.

Oleh sebab itu hal yang bisa diberikan oleh pendidik dan apa yang bisa diterima, wajib mampu mengamati dan terukur. Hal ini selaras dengan teori belajar behavioristik suatu rumpun ilmu jiwa wajib sangat dilihat, dirasakan, dan mampu diobservasi. Metode yang selalu dipakai dalam melaksanakan hal ini adalah mengawasi dan membuat kesimpulan.

Teori belajar dalam pendekatan behavioristik adalah sebuah teori yang mengkaji perilaku manusia. Menurut Desmita, teori belajar dengan pendekatan behavioristik adalah suatu teori yang menginterpretasikan perilaku manusia dengan cara yang objektif, mekanistik, dan materialistik, sehingga perubahan perilaku seseorang dapat terjadi melalui upaya pengkondisian.

Dengan kata lain, mempelajari tingkah laku seseorang seharusnya dilakukan melalui pengujian dan pengamatan atas tingkah laku yang terlihat, bukan dengan mengamati kegiatan bagian-bagian dalam tubuh. Teori ini mengutamakan pengamatan, sebab pengamatan merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

Teori behavioristik menyoroti studi ilmiah tentang berbagai respons perilaku yang dapat diamati dan faktor-faktor lingkungannya. Secara sederhana, perilaku difokuskan pada interaksi dengan lingkungan yang dapat terlihat dan diukur. Prinsip-prinsip perilaku digunakan secara luas untuk membantu individu merubah perilaku mereka menuju arah yang lebih positif. Teori belajar behavioristik menitikberatkan pada perilaku manusia sebagai hasil dari hubungan antara stimulus dan respons. Teori ini berperan penting dalam perkembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan munculnya perilaku yang terlihat sebagai hasil dari pembelajaran.

Jadi menurut saya penulis yang dimaksud dengan teori belajar behaviorisme yang telah dipaparkan diatas adalah suatu proses pembelajaran yang lebih mengutamakan kepada tingkah laku manusia sesuai dengan pengamatan dan lebih mengutamakan kepada hal hal yang tampak saja, tanpa melihat hal hal yang tidak tampak seperti kecerdasaan ,bakat, minat , dan perasaan individu dalam proses pembelajaran.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun