Semenjak tahun 2018, mata uang kripto menjadi buah bibir diantara masyarakat. Hal ini terjadi karena mulai banyak bermunculan orang - orang kaya baru yang sudah berinvestasi dan bermain didalam dunia kripto semenjak tahun 2011 tiba - tiba menjadi kaya. Hal ini terjadi karena harga mata dua mata uang kripto yang paling tua dan terpercaya; Bitcoin dan Ethereum naik sangat tinggi dan membuat masyarakat umum di dunia tertarik untuk bergabung membeli mata uang kripto tersebut sebagai sarana investasi.
Orang - orang di Indonesia sendiri mulai bergerak untuk masuk ke dalam dunia kripto sendiri. Ada yang membuat sarana jual beli mata uang kripto, membuat proyek NFT, dan membuat mata uang kripto. Dari proyek - proyek tersebut, ada tiga proyek kripto yang bisa disebut mangkrak dan proyek - proyek tersebut memiliki kemungkinan merugikan masyarakat dan salah satu inisiator atau marketernya merupakan orang terkenal di Indonesia.
1. ASIX Token
Mata uang kripto yang dibuat oleh keluarga Anang Hermansyah pada tahun 2022 ini memiliki tujuan untuk menciptakan ekosistem kripto yang terdiri dari mata uang kripto dalam bentuk token, play-to-earn game, marketplace NFT, dan Metaverse. Mata uang kripto dari artis ini secara hukum dibuat oleh PT Meta Nusantara Victori.
Pada awalnya, kripto ini heboh dan banyak orang yang bergabung didalamnya karena percaya dengan nama besar keluarga Anang Hermansyah sebagai artis dan janji - janjinya yang akan diberikan pada tahun 2022.
Setelah beberapa bulan diluncurkan, ASIX Token mengalami permasalahan - permasalahan seperti:
-
Gagalnya masuk uji kelayakan BAPPEBTI
Menurut roadmap pada websitenya ASIX Token memiliki rencana untuk menerima lisensi BAPPEBTI namun gagal sehingga perdagangannya tidak sah karena belum bisa mencapai standar sebagai mata uang kripto yang layak diperdagangkan.
Belum diluncurkannya game pay-to-earn
Pada iklan - iklannya, ASIX Token memunculkan permainan - permainan seperti gobak sodor yang nanti akan bisa dimainkan oleh user dan mendapatkan uang dalam bentuk ASIX Token, namun ternyata berdasarkan roadmap 2022, ASIX Token belum bisa memenuhi janji mereka akan meluncurkan permainannya pada tahun 2022.
Platform pasar NFT dan Metaverse yang belum diluncurkan
Berdasarkan roadmap yang ada pada website ASIX Token, mereka memiliki rencana untuk sudah menciptakan platform pasar untuk melakukan transaksi NFT dan memiliki ekosistem Metaverse tetapi, sampai akhir 2022 mereka belum mewujudkannya.
Dari permasalah - permasalahan tersebut, ASIX Token mengalami kehancuran harga sampai 2300%. Ini merupakan salah satu kehancuran mata uang kripto yang besar dan konsumen - konsumen yang mayoritas merupakan masyarakat awam mengalami kerugian besar karena terlambat untuk menarik uang mereka dari ASIX Token. Mereka sekarang hanya bisa menonton dan mengeluh melalui platform media sosial kepada keluarga Anang Hermansyah untuk menyelesaikan permasalahan kehancuran dan mangkraknya proyek ASIX Token.
Sampai saat ini Anang Hermansyah selaku president commissioner dari proyek ini masih banyak muncul di televisi dan tidak mempertanggungjawabkan investasi pemegang ASIX Token.Â
2. Cyronium
Platform mata uang kripto yang dibesut oleh Mardigu Wowiek pada tahun 2018 merupakan sebuah platform mata uang kripto yang bertujuan menjadi tempat transaksi pada UKM dan menggunakan mata uang bernama Cyro. Berdasarkan sumber informasi yang ada inilah beberapa hal yang bisa didapatkan mengenai perkembangan Cyronium yaitu:
Tidak memuat informasi seperti mata uang kripto yang sudah berhasil
Website Cyronium TIDAK memuat informasi yang biasanya diberikan oleh pengembang mata uang kripto sebagai rencana pengembangan kripto seperti
- Roadmap
Rencana tujuan yang ingin dicapai oleh proyek mata uang kripto dalam beberapa tahun kedepan dan sasaran keberhasilannya.
- Tokenomics
Bagaimana ekonomi dari mata uang kripto dilakukan untuk menjamin keamanan dan memberikan jaminan harga yang menjanjikan dari mata uang tersebut.
- Proyek yang sedang dikembangkan
Proyek apa saja yang sedang dikembangkan untuk mencapai tujuan yang ada pada roadmap
Sosial Media dan Website yang TIDAK aktif dan terawat
- Berdasarkan pengamatan yang ada melalui saluran informai Cyronium, website dan sosial media twitternya sudah tidak aktif semenjak tahun 2018. Pada websitenya hanya memuat 7 artikel dan tweet terakhirnya hanya berupa tautan ke youtube pada tahun 2018.
Ditinggal pendiri yang fokus pada SANTARA, DINARAN, dan Channel YoutubeÂ
Mardigu Wowiek pada tahun - tahun ini berfokus pada pengembangan proyek lain seperti:
- Santara
Platform investasi dimana orang bisa mendaftarkan diri untuk menerima investasi pada proyeknya atau memberikan dana investasi kepada proyek orang.
- Dinaran
Platform pembelian emas melalui media elektronik digital dan yang janjikan dapat dicairkan dalam bentuk emas asli dengan mudah melalui salurannya.
Channel Youtube
Mardigu memiliki channel youtube yang membahas politik luar dan dalam negeri, mendorong penggunaan Modern Monetary Theory dan pengembangan teknologi listrik.
3. I-Coin
Proyek kripto yang dibesut oleh anak ustad terkenal Yusuf Mansur pada tahun 2022. Proyek kripto ini memiliki tujuan untuk menggunakan teknologi blokchain dan mengembangkan metaverse, pay to earn gamer dan sarana penjualan NFT
Berdasarkan informasi yang ada, proyek ini tidak memiliki beberapa hal yang menjadi fundamental didalam sebuah proyek kripto seperti: Pertama: website mandiri mudah dicari sehingga bisa diakses informasinya mengenai rencana pengembangannya, proyek yang dibuat, dan bagaimana ekonomi didalam ekosistemnya. Kedua: Sosial media seperti twitter, instagram, dan discord yang hidup dimana pengguna dapat mendapatkan langsung informasi dari pengembang kripto.
Setelah satu pekan I-Coin yang diluncurkan oleh Windah Mansur anak ustad terkenal Yusuf Mansur ini mengalami penurunan harga sebesar 60% dan setelah ditanya mengenai mengapa harganya hancur, Windah menjawab dengan mendorong agar tidak melepas aset secara besar - besaran dan ini merupakan hal lumrah yang terjadi di pasar keuangan kripto.
Dari ketiga proyek ini dapat disimpulkan bahwa kita tidak boleh dengan mudah percaya mengenai proyek - proyek mata uang kripto yang dibesut oleh orang - orang terkenal karena belum tentu proyek mereka berjalan, dan mereka mau mempertanggungjawabkan apabila kerugian sudah terjadi. Perlu diingat bahwa korban - korbannya mayoritas merupakan orang awam yang tidak terlalu paham teknologi dan literasi ekonomi. Kripto sebagai sebuah industri teknologi dan ekonomi yang baru juga masih belum terlalu matang sehingga belum bisa menjadi sarana investasi seaman aset emas, mata uang, saham dan properti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H