Mohon tunggu...
Marcel Jordi
Marcel Jordi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang menulis, berpendapat dan berbagi informasi mengenai berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Seni

Budaya Indonesia Diklaim Negara Lain, Terlambat atau Tidak Peduli?

29 November 2022   15:47 Diperbarui: 29 November 2022   15:58 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru - baru ini muncul berita bahwa salah satu pakaian asli Indonesia yaitu kebaya dikabarkan diklaim oleh Malaysia, Brunei, Singapura dan Thailand ke UNESCO sebagai warisan budaya miliknya tanpa mengajak Indonesia menjadi pembicaraan masyarakat di dalam negeri Indonesia. 

Kejadian ini sudah terjadi berkali - kali, menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia dan akhirnya tidak terjadi kejelasan mengenai bagaimana kelanjutan dari klaim tersebut. Untuk mengingatnya kembali, berikut beberapa budaya Indonesia yang diklaim oleh negara lain dan menjadi polemik di Indonesia.

1. Wayang Kulit

Kebudayaan seni bercerita menggunakan media penggambaran dari kulit ini sudah lama berkembang di Indonesia terutama di daerah yang mayoritasnya dari suku Jawa. Dengan berkuasanya kerajaan - kerajaan berbudaya Jawa dari zaman dahulu dan banyaknya orang dari suku Jawa yang berimigrasi ke wilayah lain membuat kebudayaan wayang kulit menyebar. 

Dengan jumlah imigran dari suku Jawa yang banyak di Malaysia, Malaysia memanfaatkan ini untuk mengaku bahwa kebudayaan wayang kulit itu berasal dari Malaysia bukan Indonesia yang merupakan tempat asal dari suku Jawa sendiri.

2. Batik

Kebudayaan mewarnai kain menggunakan media ditulis dengan canting atau dengan cap merupakan sebuah kebudayaan yang menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia tetapi, hasil kain dari proses pewarnaan ini disebut kain batik di wilayah pulau Jawa. Malaysia sebagai negara yang berada di kepulauan Nusantara dan mungkin memiliki kebudayaan yang mirip mengakui batik sebagai kebudayaan asli dari negaranya saja bukan sebagai kesenian bersama antara negara - negara yang berada di wilayah kepulauan Nusantara.

3. Angklung

Alat musik dari bambu yang terkenal berasal dari wilayah Jawa Barat ini merupakan salah satu dari banyaknya alat musik yang dibuat dari bambu di Jawa Barat. Malaysia mengakui bahwa angklung merupakan warisan budaya milik mereka walaupun suku dimana angklung berasal berada di Indonesia.

4. Sasando

Alat musik petik yang berasal dari wilayah kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur yang dalam bahasa aslinya berarti alat musik yang bergetar ini diakui oleh Sri Lanka sebagai hak kekayaan intelektual milik mereka.

Diklaimnya kebaya sebagai warisan budaya negara lain tanpa mengikutsertakan Indonesia sebagai salah satu pemilik kebudayan yang didaftarkan ke UNESCO telah menjadi seperti berita lama dimana banyak negara - negara yang memiliki kedekatan kebudayaan Indonesia mengakui sebuah warisan budaya. Disini kita perlu bertanya apakah Indonesia sangat baik dengan kekayaan kebudayaan yang berasal dari banyak suku di Indonesia sehingga rela untuk seperti disumbangkan untuk negara lain. 

Kita sebagai sebuah bangsa yang besar terlalu mudah lupa dan tidak mau menekan dari pihak pemerintah untuk melakukan kurasi mengenai kebudayaan apa saja yang ada di Indonesia dan mendorong dilakukannya pelaporan kepada UNESCO atau apakah memang kebudayaan asli Indonesia akan lebih terjaga dan terkenal setelah diakui oleh negara lain dan kita nanti hanya akan menjadi penonton ketika warisan kebudayaan tersebut sudah menghasilkan pundi - pundi uang yang besar untuk negara pengaku tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun