Mohon tunggu...
Marcelina Raharjo
Marcelina Raharjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi yang gencar belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyikapi Pelecehan Verbal yang Jarang Disadari

3 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 4 Maret 2023   11:17 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenali tanda-tanda pelecehan verbal. Salah satu cara untuk menghadapi pelecehan verbal yang mungkin tidak disadari banyak orang adalah dengan mengenali tanda-tanda pelecehan verbal. Ini termasuk kata-kata yang tidak sopan, menghina, atau merendahkan seseorang. Dengan mengenali tanda-tanda ini, kita dapat lebih waspada dan siap menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.

Jangan mengabaikan perasaan. Meskipun pelecehan verbal mungkin tidak terlihat atau terdengar kasar, perasaan yang terkait dapat sangat merugikan. Jangan mengabaikan perasaan atau pengalaman seseorang jika mereka mengatakan bahwa mereka merasa tidak nyaman atau tersinggung oleh kata-kata tertentu. Dengarkan dan beri dukungan kepada mereka.

Jangan diam. Penting untuk mengatakan sesuatu jika kita melihat atau mendengar pelecehan verbal. Diam atau tidak melakukan apa-apa hanya akan membuat situasi semakin buruk. Bicaralah dengan pelaku pelecehan secara langsung dan jangan takut untuk menegur mereka jika mereka melakukan sesuatu yang salah.

Berbicara dengan seseorang yang dapat dipercaya. Jika kita mengalami pelecehan verbal dan merasa kesulitan menghadapinya sendiri, bicaralah dengan seseorang yang dapat dipercaya seperti teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Mereka dapat memberikan dukungan, perspektif, dan bantuan yang dibutuhkan.

Berpartisipasi dalam kampanye kesadaran. Berpartisipasi dalam kampanye kesadaran dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang masalah pelecehan verbal dan memberikan sumber daya dan dukungan yang dibutuhkan untuk menghadapi situasi tersebut. Ada banyak organisasi yang menyediakan sumber daya dan dukungan untuk orang-orang yang mengalami pelecehan verbal.

Pelecehan verbal bukanlah hal yang biasa atau sepele, dan tidak boleh dinormalisasi dalam budaya kita. Mari bersama-sama memperbaiki budaya yang ada di sekitar kita dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menghargai satu sama lain.

Kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan, membangun, dan memberdayakan, namun juga memiliki kekuatan untuk menyakiti, merendahkan, dan mempermalukan. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan cara kita menggunakan kata-kata, terutama dalam interaksi sosial kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun