3. Buat rencana peningkatan kinerja, atau hentikan karyawan tersebut.
Jika karyawan tidak mulai memenuhi harapan baru yang telah disepakati, inilah saatnya untuk meninjau kembali percakapan dengan cara yang lebih serius. Adakan diskusi tatap muka lainnya dengan karyawan tersebut tentang apakah mereka akan paling berhasil tetap dalam peran mereka saat ini, pindah ke peran lain dalam perusahaan atau meninggalkan perusahaan sama sekali.
Jika karyawan memutuskan bahwa mereka ingin tetap dalam peran mereka saat ini, maka rencana peningkatan kinerja dapat dibuat tidak hanya menguraikan cara yang jelas menuju kesuksesan, tetapi juga mencakup kemauan untuk berkomitmen atas tugas apapun (pendampingan, pembinaan, pelatihan, diskusi SDM) dan siap untuk konsekuensi akhir jika kinerja tidak membaik. Poin utama dari uraian di atas adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan yang buruk, diperlukan proses diskusi dua arah dengan karyawan, membuat rencana perbaikan karyawan, dan mendokumentasikan kejadian tersebut.
Globalisasi telah meluncurkan era baru dalam pengembangan manajemen kinerja pada suatu perusahaan. Manajemen kinerja di perusahaan berfungsi sebagai proses untuk mengevaluasi kinerja organisasi dan kinerja karyawan dalam periode tertentu. Selain itu juga berfungsi untuk memberikan umpan balik kepada karyawan sehingga setiap karyawan dapat meningkatkan kinerjanya dan bersemangat mencapai performa terbaiknya di perusahaan.
Dengan adanya revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. Presiden Joko Widodo ingin masyarakat di Indonesia memanfaatkan peluang revolusi industri 4.0 khususnya untuk kepentingan penguatan karakter bangsa. Menurut presiden, teknologi berkembang sangat cepat. Presiden Joko Widodo juga menyampaikan bahwa revolusi industri 4.0 yang sedang berlangsung harus diantisipasi secara serius. Dampak dari industri 4.0 secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi suatu organisasi atau perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan budaya kerja pada perusahaan tersebut.
Dalam suatu perusahaan pasti akan ada tantangan yang dihadapi dalam menjalankan suatu usaha. Tantangan yang masih ditemukan adalah tugas dari karyawan yang sudah lama untuk mengedukasi karyawan-karyawan yang baru bergabung dengan perusahaan agar dapat memiliki pemahaman yang sama tentang kemudahan menggunakan aplikasi perusahaan, meskipun membutuhkan waktu yang tidak singkat (secara cepat) tetapi dengan cara ini tantangan yang dihadapi dapat diselesaikan. Selain itu tantangan dalam meningkatkan kinerja karyawan di era industry 4.0 adalah dengan kemudahan akses informasi Online karyawan akan lebih cenderung memudahkan pekerjaannya, sehingga dapat menyebabkan karyawan menganggap gampang pekerjaannya dan hasilnya akan tidak maksimal. Sehingga dapat disimpulkan dalam tantangan yang dihadapi juga dapat ditemukan peluang yang akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
Adapun dampak dari hadirnya revolusi industri 4.0 adalah ibarat dua sisi mata uang. Disatu sisi mempunyai nilai positif bagi produktivitas hasil kerja dan efisiensi proses produksi. Peluang dalam meningkatkan kinerja karyawan di era industri 4.0 adalah sangat terbuka karena kebutuhan saat ini akan mengarah kepada dunia digital, Peluang lainnya bagi kinerja karyawan di era industri 4.0 adalah dari ketermudahan akses informasi yaitu karyawan akan lebih mudah di monitor oleh pimpinan dimanapun berada disaat waktu kerja, sehingga pimpinan dapat mengetahui kinerja karyawannya dengan lebih mudah di hari itu, dan seterusnya.
Faktor dalam mencapai kinerja organisasi yang baik di era revolusi industry 4.0 sebagai berikut :
1. Faktor sumber daya manusia
Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, organisasi harus mampu untuk meningkatkan capaian kinerja perusahaan dengan adanya peningkatan atau pengembangan pada sektor Sumber daya Manusia dengan cara memberikan pelatihan terkait penggunaan teknologi dan organisasi harus mampu merekrut karyawan baru yang lebih kompeten tentang teknologi. Permasalahannya adalah jumlah karyawan yang berkompeten dibidangnya dan menguasai teknologi tidak banyak, sehingga hal inilah yang harus diperhatikan organisasi jika ingin melakukan lompatan besar di era industri 4.0 karena manajemen kinerja yang kurang optimal dapat disebabkan oleh faktor sumber daya manusia yang kurang berkualitas, seperti misalnya tingkat pendidikan, keterampilan, atau kompetensi yang dimiliki tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2. Lingkungan kerja