Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Harga Tiket Mahal, 20 Penerbangan Dibatalkan, Masihkah "Every One Can Fly?"

30 Januari 2019   08:44 Diperbarui: 30 Januari 2019   08:57 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Lima belas tahun yang lalu ,naik pesawat terbang jurusan  domestik itu adalah sesuatu yang mewah .Pada masa itu ada dua pilihan angkutan dari Medan ke Jakarta .Pertama naik kapal laut dari pelabuhan Belawan menuju Tanjung Priok dan yang kedua naik bus .Banyak bus yang dapat dipilih untuk membawa penumpang dari Ibu Kota Sumatera Utara itu menuju Ibu Kota RI.

Bus atau kapal laut menjadi pilihan karena biaya yang dikeluarkan penumpang jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan pesawat udara.

Tetapi dengan kondisi jalan yang di beberapa ruas masih belum bagus menyebabkan perjalanan menggunakan bus itu melelahkan .

Untuk Anda yang pernah lewat darat ,Medan menuju Jakarta tentu bisa  membayangkan lelahnya dalam perjalanan .

Dengan menggunakan bus ,Medan - Jakarta butuh waktu sekitar 3 malam dua hari .Memang masa itu beberapa perusahaan menyediakan bus eksekutif yang punya waktu tempuh lebih cepat serta fasilitas tempat duduk yang lebih baik .Namun faktor lelah dijalan tetap tidak dapat dihindarkan .

Karenanyalah ketika beberapa maskapai penerbangan memperkenalkan harga tiket pesawat udara dengan harga murah ,mulailah pengguna transportasi mengalihkan pilihannya ke moda transportasi yang awalnya digagas oleh Wright bersaudara itu .

Walaupun harga tiket pesawat udara berbiaya murah itu masih lebih tinggi dari tiket kapal laut atau  bus, tetapi para pengguna transportasi lebih memilih pesawat udara karena waktu tempuh lebih cepat dan penerbangan itu tidak melelahkan.

Ditilik dari sejarahnya ,pelopor penerbangan berbiaya murah ( Low Cost Carrier) di Indonesia adalah Rusdi Kirana ,Presiden Direktur Lion Air .

Dengan konsep penerbangan berbiaya murah itu ,pria kelahiran 17 Agustus 1963 ini telah meruntuhkan anggapan sebelumnya bahwa hanya orang kaya lah yang bisa terbang .

Lion Air melalui semboyannya " We Make People Fly " , muncul sebagai maskapai yang menguasai penerbangan murah di negeri ini . 

Harga tiket Medan - Jakarta yang berada pada kisaran Rp.700.000 itu menjadi pilihan yang menarik untuk mereka yang akan bepergian ke Jakarta .

Dengan tiket murah itu ,Lion Air pun berkembang dengan pesat dan menjadi perusahaan penerbangan yang diperhitungkan di negeri ini .

Semboyan " We Make People Fly" itu tidak hanya diperuntukkan untuk penumpang yang menuju kota - kota besar tetapi juga tersedia penerbangan untuk warga yang bepergian ke lokasi yang masih berada di wilayah provinsi yang sama .

Dari Medan / Bandara Kuala Namo ada jalur penerbangan ke Bandar Udara Ferdinand Lumban Tobing di Pinang Sori Tapanuli Tengah /  Sibolga yang butuh waktu tempuh sekitar 50 menit.Sedangkan melalui jalur darat ,waktu yang dibutuhkan dari Medan sekitar delapan jam .

Ada juga rute penerbangan dari Medan / Bandara Kuala Namo ke Bandar Udara Aek Godang di Kabupaten Padang Lawas masih wilayah Provinsi Sumatera Utara .

Selanjutnya dari Medan / Bandara Kuala Namu hanya butuh waktu terbang sekitar satu jam ke Binaka / Gunung Sitoli Nias .

Kemudian untuk warga yang bepergian ke Tarutung ,Balige,Dolok Sanggul ,Siborongborong sekitar nya tersedia pesawat udara dari Kuala Namo menuju Bandara Silangit yang sekarang telah dirobah namanya menjadi Bandara Si Singamangaraja XII .

Secara rata rata harga tiket pesawat ke lokasi - lokasi tersebut sekitar Rp.500.000- Rp.600.000 .

Oleh karena terbang dengan biaya murah itu sudah menjadi bahagian dari kebutuhan masyarakat maka sekarang ini muncullah berbagai keluhan karena harga tiket yang dulu murah itu ,sekarang terasa sangat mahal.

Sebagai gambaran ,harga tiket Medan / Bandara Kuala Namo - Bandara Sukarno - Hatta menggunakan pesawat Lion Air pada hari ini Rabu ,30 Januari 2019 sudah dipatok pada harga Rp. 1.850.000-, .Harga ini sudah dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan harga tiket murah yang berada pada kisaran Rp.700.000-, 

Pada masa tiket murah itu ,terbang dengan pesawat Garuda Indonesia masih berada pada harga satu juta rupiah .

Kemudian Lion Air dan anak perusahaannya Wing Air menerapkan aturan baru tentang barang bawaan penumpang .

Kalau sebelumnya setiap penumpang diberi hak membawa barang secara gratis seberat 20 kg / penumpang ,sekarang kebijakan itu dicabut .Sekarang setiap penumpang hanya diperbolehkan membawa barang bawaan di kabin seberat 7 kg. Setiap penumpang yang membawa barang melebihi 7 kg diharuskan membeli voucher dengan tarif sebagai berikut .

5 kg : Rp.155 ribu 

10 kg : Rp.310 ribu 

15 kg: Rp.465 ribu 

20 kg : Rp.620 ribu 

25 kg : Rp.755 ribu 

30 kg : Rp.930 ribu 

(sumber :Liputan6 ,22 Januari 2019).

Dengan mahalnya sekarang harga tiket serta dengan adanya kebijakan pembatasan barang bawaan  gratis ,wajar muncul pertanyaan, bagaimana kelanjutan niat atau semboyan " We Make People Fly" ,itu? 

Untuk menjawab tuntas pertanyaan ini butuh waktu tetapi ada beberapa indikator yang layak disimak .

Harian " Waspada" Medan ( 28/1/2019) memberitakan ,jumlah frekuensi penerbangan di sejumlah maskapai di Kuala Namu International AirPort ( KNIA) dikurangi .Sedikitnya 20 penerbangan dibatalkan penerbangannya .Diduga penyebab sepinya penumpang karena harga tiket mahal dan bagasi berbayar.

Harian yang terbit di Medan sejak 11 Januari 1947 itu selanjutnya memberitakan ,20 penerbangan yang dibatalkan itu terjadi pada hari Minggu 27 Januari 2019.Informasi yang dihimpun oleh surat kabar tersebut menyatakan 20 penerbangan yang dibatalkan itu ,Lion Air ,Wings ,Batik Air dan Garuda Indonesia .

Selanjutnya Waspada memberitakan ,sehari sebelumnya ( Sabtu,26/1/2019) 38 penerbangan dibatalkan di KNIA yakni Lion Air ,Wing Air ,Batik Air ,Citilink dan Garuda Indinesia.Diberitakan juga pembatalan itu didominasi Lion Air dan Wings Air di rute domestik .

Adanya pembatalan penerbangan di KNIA ini memberi gambaran yang kuat bahwa mahalnya harga tiket sangat mempengaruhi hasrat orang untuk terbang .

Ada memang yang jadi tanda tanya ,apa sebenarnya  faktor yang sangat dominan sehingga harga tiket pesawat sekarang ini menjadi mahal .

Apakah karena kenaikan biaya  operasional yang tiba tiba melonjak tinggi atau ada faktor lain yang mempengaruhinya.

Sekitar lima belas tahun lebih ,masyarakat telah dapat menikmati penerbangan murah ,lalu apa yang membuat secara tiba - tiba harga tiket bisa melonjak lebih dari dua kali lipat .

Kalau kondisi ini terus terjadi ,dikhawatirkan akan memengaruhi sektor lain sebutlah misalnya sektor Pariwisata .

Berkaitan dengan mahalnya tiket pesawat ,saya ketemu beberapa teman yang punya bus angkutan jarak jauh .Saya bertanya ,apakah dengan harga tiket pesawat yang mahal ini ,penumpang bus akan meningkat ? .

Menurutnya belum tentu .Dia lebih cenderung menyatakan ,orang akan lebih memilih mengurangi frekuensi perjalanannya .Misalnya dia menyebut ,kalau selama ini seseorang bepergian ke Jakarta 5 kali setahun maka dengan mahalnya tiket pesawat ,yang bersangkutan hanya berangkat dua kali setahun .

Melihat munculnya gejala menurunnya jumlah penumpang pesawat udara ini ,diharapkan lah Pemerintah bersama maskapai penerbangan mengambil langkah langkah sehingga semboyan " We Make People Fly " atau " Every One Can Fly" masih terus berlanjut .

Salam Transportasi!

Sumber : 

1.Liputan 6 ,22 Januari 2019: Lion dan Wing Air Mulai Terapkan Aturan Bagasi Berbayar Mulai Hari Ini .

2. Harian Waspada Medan : 20 Penerbangan Batal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun