Harian yang terbit di Medan sejak 11 Januari 1947 itu selanjutnya memberitakan ,20 penerbangan yang dibatalkan itu terjadi pada hari Minggu 27 Januari 2019.Informasi yang dihimpun oleh surat kabar tersebut menyatakan 20 penerbangan yang dibatalkan itu ,Lion Air ,Wings ,Batik Air dan Garuda Indonesia .
Selanjutnya Waspada memberitakan ,sehari sebelumnya ( Sabtu,26/1/2019) 38 penerbangan dibatalkan di KNIA yakni Lion Air ,Wing Air ,Batik Air ,Citilink dan Garuda Indinesia.Diberitakan juga pembatalan itu didominasi Lion Air dan Wings Air di rute domestik .
Adanya pembatalan penerbangan di KNIA ini memberi gambaran yang kuat bahwa mahalnya harga tiket sangat mempengaruhi hasrat orang untuk terbang .
Ada memang yang jadi tanda tanya ,apa sebenarnya  faktor yang sangat dominan sehingga harga tiket pesawat sekarang ini menjadi mahal .
Apakah karena kenaikan biaya  operasional yang tiba tiba melonjak tinggi atau ada faktor lain yang mempengaruhinya.
Sekitar lima belas tahun lebih ,masyarakat telah dapat menikmati penerbangan murah ,lalu apa yang membuat secara tiba - tiba harga tiket bisa melonjak lebih dari dua kali lipat .
Kalau kondisi ini terus terjadi ,dikhawatirkan akan memengaruhi sektor lain sebutlah misalnya sektor Pariwisata .
Berkaitan dengan mahalnya tiket pesawat ,saya ketemu beberapa teman yang punya bus angkutan jarak jauh .Saya bertanya ,apakah dengan harga tiket pesawat yang mahal ini ,penumpang bus akan meningkat ? .
Menurutnya belum tentu .Dia lebih cenderung menyatakan ,orang akan lebih memilih mengurangi frekuensi perjalanannya .Misalnya dia menyebut ,kalau selama ini seseorang bepergian ke Jakarta 5 kali setahun maka dengan mahalnya tiket pesawat ,yang bersangkutan hanya berangkat dua kali setahun .
Melihat munculnya gejala menurunnya jumlah penumpang pesawat udara ini ,diharapkan lah Pemerintah bersama maskapai penerbangan mengambil langkah langkah sehingga semboyan " We Make People Fly " atau " Every One Can Fly" masih terus berlanjut .
Salam Transportasi!