Perlukah SBY Hadir pada Debat Pilpres?

Debat Perdana Pilpres 2019 telah diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada 17 Januari 2019. Para tokoh politik dan pimpinan partai politik terlihat hadir, ikut memeriahkan pelaksanaan debat itu.

Beberapa foto menarik juga diunggah melalui media sosial. Salah satu foto yang mendapat perhatian ialah foto bersama Megawati-Prabowo Subianto, Sandiaga Uno beserta istri, dan Puan Maharani.

Foto itu menjadi menarik karena beberapa hari sebelumnya, Megawati ada menyentil pengikut Prabowo. Mega mengatakan bahwa hubungan pribadinya dengan mantan Pangkostrad itu baik-baik saja dan mereka tetap bersahabat. Karenanyalah Mega heran mengapa banyak pendukung sahabatnya itu yang menyerang dirinya.

Pada kubu capres 01, tidak semua Ketua Umum Parpol pengusung hadir. Sementara itu di kubu capres 02 terlihat hadir Ketua Umum PAN dan Ketua Umum PKS.

Beberapa tokoh pendukung Prabowo-Sandiaga juga hadir, antara lain Amien Rais, Pendiri dan juga Ketua Dewan Pertimbangan PAN. Apakah makna kehadiran para tokoh-tokoh politik pada debat itu? 

Menurut pendapat saya kehadiran para tokoh itu sedikitnya mempunyai dua arti penting yakni, 1). memberi dukungan moril ke masing-masing jagoannya yang mengikuti debat, dan 2). menunjukkan dukungan politik kepada calon yang didukungnya.

Berkaitan dengan hal yang demikianlah menarik untuk menyimak tentang ketidakhadiran SBY, Ketua Umum Partai Demokrat, pada acara itu.

Sekitar satu bulan yang lalu, mengemuka beberapa pernyataan dari kubu Gerindra yang mempertanyakan keseriusan partai berlambang segitiga mercy itu untuk memenangkan capres nomor urut 02. Beberapa politisi itu mempertanyakan juga janji SBY-AHY yang akan berkampanye untuk pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Terhadap pertanyaan yang demikian, muncul juga reaksi dari kubu Demokrat yang menyatakan justru capres 02 lah yang belum menunaikan beberapa janjinya kepada Demokrat.

Suasana sahut-sahutan yang kadangkala terasa panas itu, baru terasa sejuk ketika kemudian Prabowo berkunjung ke kediaman Presiden RI ke-6 itu.

Hasil pertemuan kedua Ketua Umum Parpol itu antara lain menyebutkan, bahwa Demokrat akan sungguh-sungguh untuk berkampanye memenangkan pasangan calon yang diusungnya itu. Untuk itu disebutkan mulai Januari 2019, SBY akan berkampanye bahkan dinyatakan akan ada kampanye bersama dengan paslon untuk mewujudkan kemenangan Prabowo-Sandiaga.

Sepanjang yang dicermati, sampai sekarang belum terlihat adanya kampanye bersama yang demikian.

Memang, menjelang debat 17 Januari, ada beberapa momen yang menunjukkan dukungan SBY seperti menerima hangat Prabowo di kediamannya. Disebutkan juga SBY telah memberi beberapa tips untuk menghadapi debat.

Tips itu dianggap sangat berharga mengingat pengalaman SBY yang sudah dua kali mengikuti debat Pilpres yakni tahun 2004 dan 2009. Dengan pengalaman yang kaya yang dimiliki presiden kelahiran Pacitan itu, maka Prabowo juga menganggap SBY sebagai mentor politiknya.

Selanjutnya terkesan hubungan SBY dengan Prabowo semakin harmonis ketika tokoh yang pernah dua priode memimpin negeri ini, hadir pada Pidato Kebangsaan Prabowo yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre, Senin 14 Januari 2019.

Dengan hadirnya SBY pada acara itu, saya beranggapan tokoh kelahiran 9 September 1949 itu juga akan hadir pada debat Pilpres 17 Januari 2019.

Tetapi dugaan saya meleset karena ternyata Ketua Umum Demokrat itu tidak hadir dan diwakili oleh Syarif Hasan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. Hadir juga pada debat itu AHY Komandan Satgas Partai Demokrat. 

Berdasarkan keterangan resmi, pada cara debat itu SBY berada di kediamannya dan menonton debat melalui televisi.

Perlukah mempertanyakan kehadiran SBY pada debat tersebut? Menurut pendapat saya perlu karena kehadirannya akan memberi dukungan moril kepada Prabowo-Sandiaga Uno dan sekaligus menunjukkan dukungan penuh kepada paslon yang diusung partainya itu.

Menurut pandangan saya, agak berbeda arti politis kehadiran SBY dibandingkan dengan kehadiran Ketua Umum Parpol pengusung lainnya. Kita memang boleh beda pendapat tentang hal ini dan itu merupakan hak kita masing-masing.

Salam Pilpres!