Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perlukah SBY Hadir pada Debat Pilpres?

20 Januari 2019   21:24 Diperbarui: 20 Januari 2019   22:22 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(nasional.kompas.com)

Sepanjang yang dicermati, sampai sekarang belum terlihat adanya kampanye bersama yang demikian.

Memang, menjelang debat 17 Januari, ada beberapa momen yang menunjukkan dukungan SBY seperti menerima hangat Prabowo di kediamannya. Disebutkan juga SBY telah memberi beberapa tips untuk menghadapi debat.

Tips itu dianggap sangat berharga mengingat pengalaman SBY yang sudah dua kali mengikuti debat Pilpres yakni tahun 2004 dan 2009. Dengan pengalaman yang kaya yang dimiliki presiden kelahiran Pacitan itu, maka Prabowo juga menganggap SBY sebagai mentor politiknya.

Selanjutnya terkesan hubungan SBY dengan Prabowo semakin harmonis ketika tokoh yang pernah dua priode memimpin negeri ini, hadir pada Pidato Kebangsaan Prabowo yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre, Senin 14 Januari 2019.

Dengan hadirnya SBY pada acara itu, saya beranggapan tokoh kelahiran 9 September 1949 itu juga akan hadir pada debat Pilpres 17 Januari 2019.

Tetapi dugaan saya meleset karena ternyata Ketua Umum Demokrat itu tidak hadir dan diwakili oleh Syarif Hasan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. Hadir juga pada debat itu AHY Komandan Satgas Partai Demokrat. 

Berdasarkan keterangan resmi, pada cara debat itu SBY berada di kediamannya dan menonton debat melalui televisi.

Perlukah mempertanyakan kehadiran SBY pada debat tersebut? Menurut pendapat saya perlu karena kehadirannya akan memberi dukungan moril kepada Prabowo-Sandiaga Uno dan sekaligus menunjukkan dukungan penuh kepada paslon yang diusung partainya itu.

Menurut pandangan saya, agak berbeda arti politis kehadiran SBY dibandingkan dengan kehadiran Ketua Umum Parpol pengusung lainnya. Kita memang boleh beda pendapat tentang hal ini dan itu merupakan hak kita masing-masing.

Salam Pilpres!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun