Dewan Ikatan Da'i Aceh telah menyampaikan undangan kepada dua pasangan capres untuk mengikuti test baca AL Qur'an yang akan diselenggarakan di Masjid Baitulrahman ,Banda Aceh ,15 Januari 2019.
Terhadap undangan ataupun gagasan dari Aceh itu ,kita melihat beragam komentar atau pandangan telah dikemukakan berbagai tokoh atau kalangan .
Ada yang menyebut kegiatan itu tidak perlu dihadiri karena persyaratan per- undang- undang-an tidak mengatur hal tersebut .Ada juga komentar yang menyatakan. ,yang paling diperlukan bukan kemampuan membacanya tetapi yang paling utama ialah pemahaman dan pengamalan isi AL Qur'an.
Muncul juga argumentasi yang menyebut ,dengan mengikuti kegiatan tersebut kita terjebak ke masalah SARA.Ada juga tokoh yang mengatakan,untuk penyelenggaraan serta untuk menentukan penilai nya dibutuhkan piagam atau sertifikat khusus .
Bagi kalangan yang mendukung menyatakan ,test baca AL Qur'an itu perlu agar masyarakat mengetahui tentang kemampuan membaca kitab suci masing-masing calon. Mengingat keempat tokoh yakni ,Jokowi,Ma'ruf Amin ,Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno beragama Islam maka wajar publik tahu seperti apa kemampuan mereka membaca kitab suci AL Qur'an .Alasan ini jugalah kelihatannya yang dianut oleh panitia pengundang dan penyelenggara .
Dewan Ikatan Da'i Aceh mengatakan dengan adanya test baca AL Qur'an maka hal ini akan mengakhiri polemik tentang keislaman kedua pasangan capres itu .
Tentulah semua komentar itu sah sah saja dikemukakan di negara yang menganut paham demokrasi ini.
Tetapi dari berbagai pandangan yang mengemuka itu,menarik juga untuk mencermati komentar Amien Rais.
Detiknews,31/12/2018 memberitakan ,tentang adanya usulan Dewan Ikatan Da'i Aceh mengenai tes baca AL Qur'an capres dan cawapres di Pilpres 2019 ,Ketua Dewan Kehormatan PAN ,Amien Rais menganggap usulan tersebut lucu." Yah itu lucu sekali ini " ,ucap Amien usai mengisi refleksi akhir tahun di Aula Mesjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan ( UAD) ,Bandul,Daerah Istimewa Jogyakarta ,Senin ,31/12/2018.
Selanjutnya Amien mengatakan ,tes baca AL Qur'an bagi capres dan cawapres tidak relevan .Menurutnya ,test tesebut relevan bila sedang mencari pemimpin di sebuah organisasi Islam maupun di pondok pesantren .
Pendiri PAN itu juga menjelaskan ,saat ini banyak orang yang kelihatannya alim namun kenyataannya dipenjara.Hal tersebut menandakan bahwa apa yang tampak dipermukaan belum tentu benar .