Selanjutnya ia menilai pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi telah membangun secara masif tapi tidak memperhitungkan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dalam mendanai proyek tersebut .Akibatnya menurut ekonom senior itu ,keuangan negara semakin terbebani .
Kwik juga menilai pembangunan infra struktur ini juga terlihat main hantam saja tanpa memperhitungkan berbagai aspek.Ia mencontohkan pembangunan ruas jalan di Papua yang sangat bagus dan menelan biaya yang sangat besar tercatat hanya dilalui oleh kendaraan dalam jumlah sedikit ,sekitar 500 unit dalam sehari.
Ungkapan Kwik yang menyatakan akibat pembangunan yang tidak memperhitungkan kemampuan APBN itu tentu sangat nyambung dengan narasi yang dibangun oleh Sandiaga Uno.
Mantan Wakil Gubernur DKI itu beberapa kali mengungkapkan kalau Prabowo- Sandiaga yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden maka mereka akan membangun infrastruktur tanpa utang. Ia menegaskan pembangunan tanpa hutang itu maksudnya bukan membangun tol yang bersumber hutang  APBN .
Salah satu contoh yang dikemukakan mantan Wagub DKI itu ialah pembangunan jalan tol Cikopo - Palimanan ( Cipali) .Menurutnya jalan tol tersebut dibangun tanpa menggunakan hutang yang kemudian dipertegasnya tidak menggunakan hutang yang membebani APBN .
Pada poin inilah menurut saya ,tim Jokowi sangat layak untuk mengupasnya .Benarkah jalan tol tersebut dibangun tanpa hutang yang membebani APBN ? .Jadi persoalannya bukan hanya sebatas membantah bahwa jalan tol itu dibangun juga dengan hutang .Tetapi menjelaskan ke masyarakat siapa yang berhutang dan darimana sumber hutang itu .
Sepanjang yang dicermati, berdasarkan penjelasan Sandiaga, jalan tol Cipali itu dibangun dengan menggunakan dana dari konsorsium perbankan tetapi sama sekali tidak membebani APBN .
Hal tersebut penting dicermati dari sekarang karena saya meyakini pada salah satu debat capres nanti tema ini akan diangkat oleh kubu capres 02.
Salam Demokrasi!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H