Dengan fungsi yang demikian terlihatlah bahwa Malik Mahmud ,Wali Nanggroe Aceh punya posisi protokoler yang tinggi. Dengan posisinya yang demikianlah ,Malik Mahmud ,Wali Nanggroe Aceh pada Sabtu,4 Agustus 2018 telah menganugrahkan gelar kepada Panglima TNI .
Marsekal Hadi Tjahjanto diberi gelar kehormatan adat Aceh " Sri Lela Wangsa". Pemberian gelar yang demikian baru pertama kali diberikan oleh Wali Naggroe.Penganugrahan tersebut ditandai dengan pemakaian topi kebesaran dan selendang adat Aceh oleh Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik Mahmud Al Haytar bertempat di gedung Wali Nanggroe Aceh, jalan Lamblang Manyang, Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.
Saya menilai pemberian gelar itu punya makna penting karena selama berlangsungnya konflik bersenjata di Aceh  tentu pasukan TNI terlibat langsung dalam kontak senjata dengan pasukan GAM bahkan juga dengan anggota masyarakat yang bersimpati kepada gerakan itu.
Ekses dari hal tersebut bisa menuai berbagai hal negatif misalnya rasa luka,sakit hati dan bisa juga munculnya persepsi negatif terhadap anggota TNI.
Untuk menghapus berbagai kenangan negatif itulah terlihat makna yang sangat dalam dari penganugrahan gelar itu. Pemberian gelar itu juga semakin menguatkan rasa damai serta menguatkan rasa persatuan sesama anak bangsa.
Bangsa ini sangat mencintai Aceh. Bangsa ini juga sangat menghargai perjuangan heroik Aceh melawan penjajah. Bangsa ini juga tidak pernah melupakan bagaimana masyarakat Aceh pada awal kemerdekaan mengumpulkan dana dengan sukarela membeli sebuah pesawat terbang untuk Indonesia, negara yang sama sama kita cintai.
Pesawat itu kita kenal dengan nama Seulawah 001. Selamat untuk Marsekal Hadi Tjahjanto.Rasa terima kasih untuk Wali Nanggroe.
Damailah negeriku ,damailah bangsaku!
(Sumber:Wikipedia serta sumber lainnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H