Parpol yang telah menyatakan dukungan pada mantan Pangkostrad ini ialah Gerindra dan Demokrat.Sementara dua parpol lainnya PKS dan PAN belum diketahui sikap akhirnya. PKS akan mengusung Ketua Umum Gerindra itu apabila cawapresnya berasal dari PKS dan lebih spesifik merujuk kepada sosok Salim Segaf Al- Jufri ,Ketua Majelis Syuro PKS yang juga telah direkomendasi oleh IjtimakÂ
Ulama yang disenggarakan Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama ( GNPF-U)yang diketuai Jusuf Martak.GNPF - U adalah sebuah organisasi yang berada dibawah pengaruh kuat Habib Rizieq Shihab ,Imam Besar FPI yang telah berhasil menggerakkan Aksi Aksi Bela Islam pada proses pilkada DKI.
Sebagaimana diketahui selain Salim Segaf Al- Jufri ada seorang tokoh lagi yang direkomendasi Ijtimak Ulama yakni dai kondang yang tengah populer sekarang ini ,Ustadz Abdul Somad( UAS).Dai Kondang asal Sungai Silo Asahan Sumatera Utara ini telah menyatakan sikapnya menolak dicalonkan sebagai pendamping Prabowo.Namun walaupun ia menolak tetapi ditegaskannya akan ikut berkampanye untuk memenangkan pasangan Prabowo-Salim Segaf Al- Jufri.
Kalau nantinya Prabowo memilih Ketua Majelis Syuro PKS itu maka dapat diperkirakan pertarungan atau kampanye pada pilpres nanti akan sarat dengan sentimen agama khusus nya Islam.Akan muncul dalil dalil yang berlandaskan Islam yang kesemuanya bermuara kepada ajakan agar Ummat Islam memilih pasangan Prabowo-Salim Segaf.
Kalau hal yang demikian yang muncul maka Jokowi menjadi butuh wakilnya seorang tokoh yang dianggap representasi ummat Islam dan yang berlatar belakang Nahdliyin.Hal ini penting agar mampu mengimbangi manuver dakwah politik yang akan digelar oleh kubu Prabowo.
Kalau lah nanti kubu Jokowi tidak memilih Cak Imin dan kemudian para kiai ( NU) tidak mendukung mantan Gubernur DKI itu ,diperkirakan Jokowi dan kubunya akan kewalahan juga menghadapi issu politik yang dikemas melalui sentimen keislaman.Dengan skenario yang demikian maka kubu Jokowi perlu mempertimbangkan dengan cermat usulan para kiai NU yang tetap menginginkanÂ
Cak Imin sebagai cawapres.
Tetapi andainya Prabowo memilih AHY sebagai cawapres keadaannya bisa berbeda.
 Apabila Prabowo memilih Kordinator Kogasma Partai Demokrat itu sebagai cawapresnya ,kuat dugaaan PKS akan abstain dan alumni 212 serta UAS juga tidak akan all out memperjuangkan Prabowo dan pasangannya.
Hal hal yang demikianlah menurut saya yang menjadi Pekerjaan Rumah ( PR) mendesak  untuk kubu Jokowi ,mengingat terhitung dari sekarang ,batas akhir pendaptaran di KPU tinggal lima hari lagi.
Demikianlah  analisa amatiran berkaitan dengan posisi Cak Imin pada pilpres nanti.
Salam Demokrasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H