Senin,23 Juli 2018 ,bertempat di Istana Bogor ,Jokowi ketemu 6 orang Ketua Umum Parpol pengusung yakni ,Megawati Soekarnoputri( PDIP), Airlangga Hartarto ( Golkar), Surya Paloh ( Nasdem ), Osman Sapta Odang ( Hanura), Romahurmuzij ( PPP) dan Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin ( PKB).
Keenam Ketua Umum Parpol telah menyepakati sebuah nama sebagai pendamping Jokowi pada pilpres nanti.
Publik belum diberitahu siapa nama tokoh yang disepakati itu karena hal tersebut akan diumumkan langsung oleh Jokowi pada saat yang tepat.
Seperti yang diketahui ,selama ini yang paling kepingin jadi wakilnya presiden petahana itu ialah Muhaimin Iskandar.
Tetapi patut diduga ,nama yang disepakati di Istana Bogor itu bukanlah Cak Imin.Karena bukan Ketua Umum PKB itu yang disepakati ,muncullah pernyataan  Wakil Sekjend PKB Jazilul Fawaid yang menyatakan ,partainya bisa saja tidak akan mendukung presiden petahana itu apabila para kiai tidak merestuinya.Oleh Jazilul dinyatakan ,keinginan agar Cak Imin sebagai cawapres justru berasal dari para kiai.Artinya ,mandat untuk Ketua Umum PKB itu berasal dari para kiai.Karenanya kalau  tidak Cak Imin yang digandengÂ
Jokowi ,bisa saja para kiai meminta PKB untuk menarik dukungannya ke Jokowi.
Demikianlah pada Sabtu malam,4 Agustus 2018 ,bertempat di kantor Pengurus  Besar NU di Jakarta ,telah berkumpul para kiai untuk membicarakan posisi Cak Imin pada pilpres nanti.
Kompas.com ,5/8/2018 memberitakan ,Ketua PB NU ,Marsudi Suhud menyatakan ,para kiai yang bertemu di kantor PB NU itu ,mendukung Ketua Umum PKB ,Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Joko Widodo pada pilpres 2019." Ini aspirasinya beliau beliau ,para kiai ,pengurus pengurus pondok pesantren yang tersebar seantero Indonesia " ,ujar Marsudi.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Rois Syuriah PW NU Jawa Timur Anwar Iskandar melalui siaran persnya.Anwar menyatakan ,akan menindak lanjuti aspirasi alim ulama ini untuk dimusyawarahkan dengan PBNU sehingga menjadi bagian aspirasi warga NU.
Terhadap aspirasi para kiai ini belum diketahui respons Jokowi dan parpol pengusungnya.
Berkaitan dengan hal tersebut ada beberapa hal yang perlu dicermati.
Apabila Jokowi dan parpol pengusung menerima permintaan para kiai ini tentu tidak ada masalah untuk para kiai.Tetapi apakah hal ini mungkin disetujui oleh parpol pengusung mengingat pada pertemuan di Istana Bogor telah disepakati sebuah nama.Bersediakah para parpol mengobah kesepakatan mereka di Istana Bogor itu?.
Selanjutnya apabila parpol pengusung tidak berkenan menerima usulan para kiai lalu apa sikap para kiai?.
Kemungkinan para kiai memaklumi sikap parpol pengusung dan tetap " memerintahkan " Cak Imin / PKB tetap mendukung Jokowi dan pasangannya.
Tetapi bisa juga para kiai memberi arahan kepada PKB untuk menarik dukungannya terhadap sosok yang diusung partai itu pada pilpres 2014.
Sesungguhnya kalau hanya dari sisi dukungan politik ,andainya PKB tarik diri pun ,tidak terlalu memberi pengaruh untuk Jokowi karena kekuatan  5 parpol lagi sudah lebih dari cukup untuk mendaptarkannya ke KPU Pusat.
Tetapi persoalannya tidak hanya sebatas PKB ikut mengusung atau mendaptarkan ke KPU.
Seperti yang kita cermati ,lawan Jokowi pada pilpres 2019 adalah Prabowo Subianto.