Walaupun kemudian transportasi darat sudah semakin baik dan jemaah haji juga sudah menggunakan kapal laut sehingga waktu tempuh dari pelabuhan laut Belawan Medan ke pelabuhan Jeddah, Arab Saudi menjadi lebih singkat namun tradisi kenduri itu tetap berlanjut.
Begitu juga halnya ketika jemaah haji sudah diangkut naik pesawat udara ,tradisi yang demikian masih dipertahankan.
Secara umum garis besar acara kenduri itu diawali dengan pembacaan tahtim dan tahlil ,kemudian diakhiri dengan doa. Sesudah pembacaan doa dilanjutkan dengan penyampaian tausyiah oleh Usadz. Selesai tausyiah ,diadakanlah acara untuk calon jemaah yang salah satu diantaranya penympaian kata kata sambutan oleh keluarga dekat.
Pada penyampaian kata kata inilah sering terlihat suasana emosional spiritual muncul.Terlebih lebih apabila kata kata itu diucapkan oleh orang tua dari calon jemaah haji atau juga yang disampaikan anak anak calon jemaah haji.
Air mata menetes tidak terbendung ,kata kata yang dikeluarkan juga menjadi terbata bata,tersendat sendat. Keluarga yang hadir juga larut terbawa emosi. Demikian juga halnya ketika calon jemaah haji menyampaikan permohonan maaf nya kepada yang hadir serta minta didoakan agar sehat dan selamat dalam melaksanakan ibadah wajib itu,air mata rasa haru menjadi tidak tertahankan lagi.
Mengapa ya untuk penerbangan yang sekitar 7 jam dari Medan dan untuk waktu sekitar 40 hari meninggalkan rumah ,airmata bahagia dan haru bisa menetes.
Selanjutnya pada hari yang ditentukan ,berangkatlah calon jemaah haji dari rumahnya menuju Asrama Haji Medan.Pada hari berangkat dari rumah itu ,keluarga kumpul lagi.
Calon jemaah haji secara perlahan melangkahkan kaki meninggalkan rumahnya.Mengiringi keberangkatannya itu berkumandanglah azan di rumah itu.Pada saat yang demikian ,air mata menetes lagi.Suasana haru datang lagi menyelimuti keluarga.
Pada lajimnya ,jemaah haji embarkasi Bandara Kuala Namo akan menginap satu malam di Asrama Haji Medan ,Jalan AH Nasution.
Sesudah menginap satu malam ,keeseokan harinya ,bisa pagi ,tengah hari atau malam ,calon jemaah haji diberangkatkan dengan bus menuju Bandara Kuala Namo. Begitu iring iringan bus mulai keluar meninggalkan Asrama Haji,disepanjang Jalan AH Nasution itu sudah berdiri, berjejer ratusan manusia yang merupakan famili yang akan naik haji .Begitu iring iringan bus lewat ,mereka melambaikan tangan dan meneteskan air mata.
Saya sendiri pun yang berada dalam bus sewaktu akan menunaikan ibadah haji beberapa tahun yang lalu ,juga meneteskan air mata ketika melambaikan tangan kepada saudara saudara yang berdiri dipinggir jalan itu.