Kemudian dimulailah Dialog Nasional dan bertindak sebagai pemandu Dedi Gumelar. Acara cukup hidup dipandu mantan Anggota DPR ini karena sebagaimana dikatakannya sebelum anggota DPR dia adalah pelawak dengan panggilan akrab Miing.
Miing mempersilahkan Menteri Perdagangan untuk berbicara.
Enggartiasto Lukito mengemukakan ada tiga tugas pokok yang diarahkan Presiden Jokowi ketika mula pertama ia diberi kepercayaan sebagai Menteri Perdagangan yaitu,1). Sediakan bahan pokok untuk kebutuhan rakyat dengsn harga stabil dan harga terjangkau,2). usahakan neraca perdagangan  positip ,tingkatkan produksi dalam negeri dan berdayakan UKM serta m3).bangun pasar pasar tradisional.
Untuk menindak lanjuti  arahan Presiden maka salah satu tugas penting yang dijalankannya ialah menyediakan bagan pokok menjelang Ramadhan dan juga menjelang Lebaran.
Menurut politisi partai Nasdem itu untuk pengadaan bahan, pokok tahun ini sudah jauh lebih baik dari tahun tahun sebelumnya. Tidak terjadi fluktuasi harga yang tinggi sehingga tingkat inflasi juga rendah.
Selanjutnya ia mengemukakan merupakan prioritasnya membantu pengembangan warung warung rakyat melalui kemitraan ,saling menguntungkan antara warung warung tradisional dengan ritel modern dengan menyertakan perbankan.
Pada acara itu hadir beberapa pengusaha warung rakyat,seperti tukang pecal maka Enggartiasto berdialog dengan pedagang itu dan mendengar keluhan mereka.Buah dari dialog itu ,dua pedagang mendapat bantuan masing masing satu gerobak. Untuk bantuan yang diberikan Menteri ini ,seribuan hadirin memberi tepuk tangan.
Kemudian Menteri Perhubungan tampil sebagai pembicara kedua. Budi Karya mengucapkan rasa syukur karena pengeloaan mudik tahun ini sudah jauh lebih baik dibandingkan masa sebelumnya. Hal yang demikian dapat dicapai kata Menteri karena adanya kordinasi yang padu diantara sektor sektor yang bertanggung jawab untuk itu.
Berikutnya  Budi Karya mengundang 5 orang mahasiswa/i untuk naik ke pentas,berorasi menyampaikan keluhan masyarakat. Keluhan yang disampaikan antara lain ,rendahnya harga jual hasil pertanian di kampung asal mereka dibandingkan dengan harga jual di Medan.Karenanya mereka mengharapkan pemerintah untuk turun tangan mengatasi masalah ini.
Mahasiswa juga mengeluhkan rusaknya beberapa ruas  jalan terutama di " Batu Jomba" pada lintasan Medan- Padangsidimpuan via Tarutung -Sipirok.
Untuk ketulusan pernyataan perwakilan mahasiswa /i ini kepada masing masing mereka diberikan sebuah laptop. Saya punya kesan yang kuat bahwa dialog nasional yang diselenggarakan di Medan punya manfaat yang besar untuk meningkatkan jalinan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Sebuah dialog yang saling menghargai.